Merauke, Kompas -
Meski di Jawa Timur (Jatim) laporan serangan terbesar oleh hama tikus, kali ini blas membuat batang tanaman padi membusuk dan telah mengganggu produktivitas padi. Serangan hama itu menimpa 15 hektar (ha) sawah dari total lahan sawah di Kota Batu seluas 2.500 ha.
Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Merauke kini menyiapkan penyemprotan secara massal. ”Serangan masih dalam kategori ringan sehingga bisa dikendalikan,” ucap Edi Santoso, Kepala Bidang Pengembangan Lahan dan Perlindungan Tanaman, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Merauke, di Merauke, Selasa (28/2).
Penyakit blas ini disebabkan oleh cendawan patogen Pyricularia oryzae. Gejala serangan penyakit blas ditandai munculnya bercak-bercak coklat pada batang daun. Bila penyakit ini dibiarkan, daun padi akan mengering sehingga tanaman akan mati. ”Serangan bersifat spot-spot secara sporadis, dan tidak meluas dalam satu kawasan,” ungkap Edi.
Kepala Dinas Pertanian Pemkot Batu, Jatim, Sugeng Priyanto didampingi Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Mat Ali menjelaskan, serangan terutama muncul di sentra tanaman padi di Desa Junrejo, Kecamatan Junrejo. ”Bisa diatasi dengan pemberian pestisida, dan upaya untuk membatasi serangan dengan panen dini. Sejak dilaporkan hingga kini belum ada laporan tambahan luasan serangan,” kata Mat Ali.
Suyono, petani padi di Desa Junrejo, menjelaskan, tahun ini harga gabah hanya Rp 3.000-
Jatuhnya harga gabah juga terjadi di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, yang anjlok dari