Denpasar, Kompas -
Kendaraan itu dibawa serta pelaku setelah membunuh Purnabawa beserta istrinya, Ni Luh Ayu Sri Mahayoni (27), dan putrinya, Ni Wayan Krisna Ayu Dewi (9), pada 14 Februari lalu.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Subbagian Humas Kepolisian Resor Kota Denpasar Ajun Komisaris Ida Bagus Sarjana, Kamis (23/2).
Sementara itu, keluarga AK (32), warga Dusun Talang, Desa Bayeman, Kabupaten Probolinggo, salah seorang terduga terkait pembunuhan keluarga Purnabawa, meminta maaf jika memang AK bersalah. AK, SA, dan H disebut-sebut sebagai warga Probolinggo yang terlibat dalam pembunuhan keluarga Purnabawa.
”Kami minta maaf kalau memang dia bersalah. Dia tulang punggung keluarga kami,” tutur Mariyam, mertua AK, saat ditemui di rumahnya, di Dusun Talang.
AK memiliki dua anak, yaitu Lukman dan Dyah, yang saat ini tinggal bersama neneknya itu. Istri AK, Aminah, diketahui menghilang setelah AK ditangkap.
Mariyam tidak paham mengenai kasus yang membelit menantunya itu. Saat mengetahui menantunya ditangkap, Mariyam kaget. Ia baru tahu bahwa AK kemungkinan salah seorang terduga terkait pembunuhan Purnabawa ketika diberi tahu oleh kepala dusun. Rumah AK berada di sebelah rumah Mariyam.
AK di kampungnya dikenal sebagai pria yang bekerja sebagai nelayan. ”Ia dikenal bekerja di kapal. Sosoknya biasanya baik dan tidak ada masalah dengan warga sini,” kata Ibu Cipto.
Kepala Kepolisian Resor Kota Probolinggo Ajun Komisaris Besar Tulus Iklas Pamuji mengatakan, AK merupakan salah satu dari dua orang yang dititipkan polisi Bali kepadanya.
Sementara itu, pihak Desa Adat Peminge, Kabupaten Badung, dan keluarga korban pembunuhan tersebut merencanakan menggelar upacara ngaben di Setra Desa Adat Peminge, Selasa pekan depan. Pihak desa adat kemudian melanjutkan dengan upacara
”Kami prihatin dan kehilangan keluarga Purnabawa. Mereka baik terhadap warga. Karena itu, kami upayakan segera upacara ngaben serta