Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Evakuasi, Terpidana "Bali Nine" Dapat Pengawalan Khusus

Kompas.com - 23/02/2012, 18:56 WIB
Muhammad Hasanudin

Penulis

DENPASAR, KOMPAS.com — Proses evakuasi para narapidana asing dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kerobokan, Denpasar, Bali,  Kamis (23/2/2012), terus berlangsung. Setelah 12 napi WNA dipindahkan sekitar pukul 17.30 Wita, kini 31 WNA lagi yang dikeluarkan (sekitar pukul 19.45 Wita) untuk dipindahkan ke lapas sekitar.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, di antara 31 WNA tersebut ada satu napi kasus Bali Nine, yaitu Scott Rush. Napi asal Australia ini mendapat pengawalan khusus dan sangat ketat ketika dibawa ke Polda Bali menggunakan mobil Patwal. Sedangkan 30 napi lainnya dibawa ke Karangasem dan Tabanan, dengan perincian 9 orang ke Karangasem, 17 ke Tabanan, dan 4 lainnya belum diketahui akan dibawa ke mana.

Dengan demikian, sudah ada 43 napi WNA yang dikeluarkan dari Lapas Kerobokan. Artinya, masih ada 17 orang yang harus dievakuasi, karena menurut petugas lapas, saat ini jumlah napi asing di Lapas Kerobokan ada 60 orang. 13 orang yang lebih dulu dievakuasi masing-masing dipindahkan ke Karangasem (9 orang), dan 3 lainnya belum diketahui dibawa ke mana.

Seperti yang diberitakan, ketegangan kembali terjadi di dalam Lapas Kerobokan. Pihak keamanan pun mengambil langkah antisipatif dengan mengevakuasi napi WNA. Mereka (napi WNA) menjadi prioritas dalam proses pemindahan tersebut, supaya tidak dijadikan sandera oleh para napi di dalam lapas.

"Mereka bisa dijadikan obyek sandera oleh napi yang memanfaatkan situasi ini. Apalagi peristiwa ini sudah menjadi perhatian internasional, mereka bisa saja dijadikan bargaining untuk tujuan mereka," ujar Kepala Penerangan Kodam Udayana Kolonel Wing Handoko.

Lokasi sudah dipasang garis polisi

Saat ini, bagian depan Lapas Kerobokan sudah disteril setelah dipasang garis polisi. Baik wartawan maupun warga sipil tak diperkenankan berdiri di wilayah pintu masuk lapas.

Berdasarkan pantauan, sudah ada 1 barakuda dan 1 water canon yang disiagakan. Tampaknya polisi bersiap-siap untuk menangkap provokator, yang jadi penyebab kerusuhan di lapas tersebut.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com