Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stok Sapi Minim, Pedagang Daging Unjuk Rasa

Kompas.com - 23/02/2012, 13:22 WIB
Achmad Faizal

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com — Puluhan orang yang tergabung dalam Paguyuban Pedagang Sapi dan Daging Segar Kota Surabaya menyerbu kantor Dinas Peternakan Jawa Timur, Kamis (23/2/2012) siang. Mereka mengeluhkan minimnya stok sapi di Surabaya sejak Jawa Timur melarang masuknya sapi impor.

Mereka mengaku sakit hati sebab Jawa Timur (Jatim) sebenarnya memiliki stok sapi yang melimpah meskipun tanpa impor, tetapi mengalami kekurangan stok karena banyak sapi yang dijual ke luar Jatim, seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, Jakarta, Sumatera, dan Kalimantan.

''Mereka memilih mengambil dari Jatim karena harganya relatif murah. Tapi akibatnya, warga Jatim sendiri kekurangan,'' kata Koordinator Rumah Potong Hewan Pegirian, Surabaya, Apriyadi.

Pedagang mendesak Gubernur Jatim membatasi penjualan sapi ke luar Jatim, atau mencabut larangan impor. ''Kami juga meminta pemerintah bertindak tegas menutup pusat penggemukan sapi, yang lebih memilih menjual sapinya ke luar Jatim,'' tambahnya.

Dua titik Rumah Potong Hewan (RPH) di Surabaya, kata dia, setiap harinya rata-rata memotong lebih dari 150 sapi. Namun, kini jumlahnya berkurang 50 persen menjadi 60-75 ekor. Hal itu jelas membuat penghasilan para pedagang juga menurun.

Salah seorang pedagang dan pemotong sapi asal Kelurahan Kedurus, Kecamatan Karangpilang, Surabaya, Syafii (30), mengaku sejak empat bulan terakhir hanya memotong dua ekor atau bahkan tidak sama sekali setiap harinya. ''Padahal, saat stok sapi stabil, saya bisa memotong 7-9 ekor dalam sehari,'' ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com