Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mau Tidak Mau, Harga BBM Harus Naik

Kompas.com - 23/02/2012, 07:06 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pilihan menaikkan harga BBM bersubsidi tidak lepas dari situasi perekonomian dunia yang memburuk. Belum lagi krisis ekonomi di zona euro dapat diatasi, muncul ketegangan politik di Timur Tengah yang melibatkan Iran, Amerika Serikat, dan Eropa.

Langkah Iran yang menghentikan penjualan minyak ke sejumlah negara di Eropa membuat harga minyak mentah dunia naik. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam sidang kabinet paripurna di kantor presiden, Rabu (22/2/2012) pun mengisyaratkan kenaikan tersebut.

"(Harga) minyak mentah kita naik sangat cepat dalam beberapa minggu ini. Ini memberikan dampak luar biasa bagi perekonomian banyak negara, termasuk Indonesia," ucap Yudhoyono.

Pengamat ekonomi Chatib Basri menilai mau tidak mau pemerintah memang harus menaikkan harga BBM. Menurut Chatib, jika pemerintah tidak menurunkan subsidi BBM, antara lain dengan menaikkan harga jual BBM, defisit anggaran akan membengkak.

"Padahal, ada batas defisit kita sebesar 3 persen. Kalau pemerintah tak menurunkan anggaran subsidi, anggaran belanja harus dipotong," ujarnya.

Kondisi ini, menurut Chatib, akan membuat dorongan fiskal tidak ada bagi pertumbuhan. "Saya menyarankan naikkan harga BBM, alokasikan dananya bagi penduduk miskin. Jangan gunakan kebijakan pembatasan BBM karena jumlah yang dihemat sedikit," ujarnya.

Baca artikel selengkapnya di harian Kompas edisi Kamis (23/2/2012).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com