Cuaca Buruk, Garuda dan Sriwijata Gagal Mendarat di Malang

MALANG, KOMPAS.com - Dua pesawat milik Maskapai Garuda Indonesia dan Sriwijaya Air gagal mendarat di Bandara Sipil Abdulrahman Saleh, Malang, Jawa Timur, Senin (20/2/2012).

Penyebabnya, cuaca yang sangat buruk melanda kawasan Malang. Sesuai jadwal, dua pesawat tersebut, terpaksa tak bisa mendarat sore hari. Namun harus pagi hari.

Akibat cuaca buruk tersebut, pihak Bandara dan pilot tidak berani mengambil resiko pendaratan demi faktor keselamatan penumpang.

"Karena dalam jarak pandang hanya 500 meter saja, pihak bandara dan pilot tidak berani mengambil resiko," kata Kepala Unit Pelayanan Teknis (UPT) Bandara Sipil Abdulrahman Saleh, Mayor Teguh Susilotomo saat dihubungi via telepon, Senin (20/2012).

Menurutnya, cuaca buruk, menjadi faktor dua pesawat itu tak berani untuk mendarat. "Yang jelas, penerbangan siang gagal akibat faktor cuaca. Karena untuk mendarat, minimal jarak pandang mencapai 3 kilometer," jelasnya.

Ditanya apakah mempengaruhi jadwal penerbangan? Mayor Teguh mengaku tidak ada pengaruh. Hanya penerbangan pengalihan untuk sementara ke Bandara Juanda, Surabaya. "Setelah cuaca membaik, barulah penumpang bisa mendarat di Abdurrahman Saleh," katanya.

Sementara itu, menurut M Yusri, Distrik Manajer Malang Maskapai Sriwijaya Air,untuk jadwal pemberangkatan yang terganggu akibat cuaca buruk terjadi pada pemberangkatan siang hari saja.

"Khusus penerbangan pagi hari, tidak ada kendala. 147 penumpang tujuan Jakarta berangkat secara normal. Namun, untuk pemberangkatan siang hari, ada gangguan penerbangan akibat faktor cuaca itu," akunya singkat.