Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

EKTP, Kemdagri Masih Optimistis

Kompas.com - 20/02/2012, 20:56 WIB
Nina Susilo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -- Kementerian Dalam Negeri optimistis proyek KTP elektronik bisa diselesaikan tepat waktu, kendati masih banyak daerah yang memulai proyek eKTP dan sampai sekarang belum menyelesaikannya.

Dalam laporan hasil rapat kerja nasional eKTP, Senin (20/2/2012) di Jakarta, Direktur Pencatatan Sipil Direktorat Jenderal Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kemendagri, Soetjahjo mengatakan, pengerjaan eKTP di 497 kabupaten/kota dan diharapkan rampung Oktober 2012, sebanyak 2.094 kecamatan pada 401 kabupaten/kota harus melayani perekaman data selama minimal 10 jam per hari.

Di 66 kecamatan dari 35 kabupaten/kota lain, pelayanan dilakukan minimal 12 jam per hari dan di 37 kecamatan pada 26 kabupaten/kota lain minimal 14 jam per hari. Untuk 151 kecamatan pada 46 kabupaten/kota, pelayanan diselenggarakan lebih dari 14 jam per hari.

Menurut Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi, layanan bisa diperpanjang untuk menyelesaikan perekaman data sidik jari dan iris mata penduduk wajib KTP. Sepanjang masyarakat antusias dan petugas tersedia, layanan perekaman data di beberapa daerah dilakukan sampai tengah malam.

Selain itu, sistem jaringan yang sudah online membuat data penduduk yang berupaya membuat KTP ganda dengan mudah tersaring.

Karena itu, Gamawan mengharapkan kepala-kepala daerah, petugas dinas kependudukan dan catatan sipil, serta petugas kecamatan tetap bersemangat merampungkan pekerjaan besar ini.

Kemendagri memberi penghargaan kepada daerah-daerah yang sudah 100 persen menyelesaikan perekaman data penduduk dan daerah dengan layanan rekam data paling tinggi.

Lima daerah yang sudah merampungkan perekaman data adalah Bangka Tengah, Solok, Kota Pasuruan, Kota Mojokerto, dan Kabupaten Belitung Timur. Sebanyak 10 kabupaten/kota lain mencapai hasil pelayanan tertinggi, seperti Jakarta Timur, Kota Palembang, Kabupaten Garut, Kabupaten Ciamis, Kota Medan, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Serang, dan Kabupaten Pati, juga mendapat penghargaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com