Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Enam Warga Landak Meninggal Akibat Racun Tikus

Kompas.com - 20/02/2012, 20:11 WIB
Agustinus Handoko

Penulis

PONTIANAK, KOMPAS.com -- Dinas Kesehatan Kalimantan Barat telah mengumpulkan berbagai bukti dalam kasus keracunan yang menewaskan enam warga Kampung Sebadok, Desa Temahar, Kecamatan Jelimpo, Kabupaten Landak. Racun tikus diduga menjadi pemicu kematian enam warga Landak tersebut.

Gubernur Kalimantan Barat Cornelis, menyatakan ada indikasi kelalaian dalam musibah itu. "Kami sudah kirim tim ke lapangan. Dari bukti yang dikumpulkan dan hasil wawancara oleh tim, memang benar ada racun tikus itu," kata Cornelis, Senin (20/2/2012) di Pontianak.

Dalam laporan tertulis sementara mengenai kejadian luar biasa (KLB) keracunan itu, Tim Survailans Dinas Kesehatan Kalimantan Barat menemukan masa inkubasi keracunan masing-masing korban antara satu jam hingga dua jam. Para korban juga menunjukkan gejala yang sama yakni mual, muntah, sakit kepala, kejang, dan mulut mengeluarkan busa. Dengan melihat gejala itu, tim menyimpulkan bahwa para korban mengalami keracunan bahan kimia.

Tim mengesampingkan dugaan keracunan makanan atau minuman yang menjadi dugaan awal. Pasalnya, ada 12 orang yang ikut makan bersama, tetapi hanya empat yang meninggal dunia. Sebelumnya, sudah ada dua orang yang meninggal dunia.

Tim mengarahkan perhatian terhadap racun tikus itu setelah mewawancara beberapa orang yang memberi gambaran kronologi kejadian yang sama.

Kematian enam warga Kampung Sebaduk itu bermula ketika Atek mengganti atap rumahnya dari daun menggunakan seng. Saat mengganti atap itu, ada satu tikus terjatuh yang kemungkinan sudah makan racun, tetapi belum mati. Anak Atek, Ego (3), mengambil tikus itu untuk dimainkan.

Kemungkinan besar, ada racun yang masuk tubuh Ego karena dalam jangka waktu 30 menit, Ego mulas, mulut mengeluarkan busa, kejang, dan akhirnya meninggal satu jam sejak terjadi kontak dengan tikus. Sekitar tiga jam kemudian, ibu Ego, Marina (23) juga meninggal. Ada sejumlah saksi yang menyebutkan, Marina sempat menyedot busa dari mulut Ego untuk menolong.

Pada malam harinya, diadakan acara selamatan untuk menghindari tulah karena ada binatang yang dipermainkan hingga mati. Namun, diperkirakan ada racun tikus yang jatuh ke lantai rumah tempat acara selamatan itu dan tidak semuanya hilang saat dibersihkan.

Dari 12 orang yang ikut makan bersama dalam selamatan itu, empat di antaranya meninggal di rumah masing-masing setelah pulang, masing-masing antara satu hingga dua jam sejak makan. Tim menduga, keempat orang itu menyentuh racun di lantai tanpa sadar dan makan tidak menggunakan sendok.

Kepala Bidang Humas Polda Kalimantan Barat Ajun Komisaris Besar Mukson Munandar mengatakan, sampai saat ini polisi masih menunggu hasil visum. Dari hasil pemeriksaan sementara sudah disimpulkan bahwa kematian enam warga itu memang keracunan, bukan karena sebab lain. "Jenis racun dan bagaimana itu bisa menyebabkan kematian, nanti penyidik yang akan mendalaminya," kata Mukson.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com