Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2012, FPI Fokus Pemberantasan Korupsi

Kompas.com - 18/02/2012, 15:23 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Front Pembela Islam (FPI) akan berfokus pada isu-isu pemberantasan tindak pidana korupsi. Staf Hukum Bidang Dakwah FPI, HM Hasbi Ibrohim mengatakan, mulai tahun ini, FPI lebih banyak melakukan advokasi dibanding turun langsung ke lapangan, melakukan penggerebekan tempat-tempat yang dianggap maksiat.

"FPI sekarang lebih banyak advokasi kasus, kami fokus di 2012, pemberantasan korupsi, boleh nanti di rumah Anas kami kepung, Andi kami kepung, tapi tidak dengan yang seram-seram," kata Hasbi dalam sebuah diskusi di Jakarta, Sabtu (18/2/2012).

Menurut Hasbi, setelah melakukan penelusuran, FPI berkesimpulan kalau akar masalah dari tindakan maksiat di Indonesia adalah kemiskinan dan penegakkan hukum yang lemah. Salah satu faktor penyebab kemiskinan masyarakat, katanya, adalah tindak pidana korupsi.

"Kami sweeping pedagang kaki lima di bulan puasa, besok mereka jualan lagi, WTS (wanita tuna susila) jalanan, besok jual diri lagi. Kami berpikir, setelah invesitgasi, akar masalahnya ini karena tidak ada penegakkan hukum, kemiskinan sengaja dipelihara, itu yang benar-benar harus kita lawan bersama," ungkap Hasbi.

Sekarang, lanjutnya, penggerebekan tempat-tempat maksiat atau pelaku maksiat, tidaklah menjadi solusi. Hal yang dianggap FPI sebagai solusi mengatasi permasalahan bangsa adalah menghukum para koruptor dan mengembalikan keuangan negara.

"Karena kalau kami datangi warung remang-remang, datangi lokalisasi yang perempuannya berjalan bagai siang hari, itu tidak jadi solusi. Karena solusinya sekarang adalah bagaimana negeri ini, para koruptor bisa dieksekusi, rumahnya yang terlalu banyak, diambil, mobilnya diambil, dan dikembalikan kepada negara. Itu yang harus ditegakkan untuk tahun 2012 ini," papar Hisbi.

FPI dipandang sebagian orang sebagai ormas yang identik dengan tindak kekerasan. FPI sering melakukan sidak yang berujung pada tindak anarkis. Penolakan terhadap ormas yang dipimpin  Habieb Muhammad Rizieq bin Husein Syihab itu kembali bermunculan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com