Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tenggak Miras Oplosan, Empat Pemuda Tewas

Kompas.com - 18/02/2012, 01:25 WIB

TASIKMALAYA, KOMPAS.com — Sebanyak empat pemuda tewas diduga seusai menenggak minuman keras oplosan alkohol murni dengan minuman berenergi, setelah sebelumnya mendapatkan perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Jumat (17/2/2012).

"Empat orang yang meninggal dunia, satu orang kritis dan masih menjalani perawatan medis, karena meminum minuman keras oplosan," kata Kepala Satuan Narkoba Polresta Tasikmalaya, Ajun Komisaris Hamzah Nasip.

Ia menerangkan, korban tewas tersebut merupakan kelompok pemuda yang berbeda dan menenggak minuman keras oplosan tersebut juga di tempat yang berbeda, tetapi mengalami kondisi kritis dan mendapatkan perawatan medis pada waktu yang bersamaan.

Ia menjelaskan, tiga pemuda korban yang tewas yakni pengamen jalanan yang menenggak minuman keras oplosan secara bersamaan di kawasan Pasar Pancasila, Kecamatan Tawang, Rabu (15/2/2012) malam. Tiga pemuda tersebut yakni Ipin (18), warga Kampung Petir, Kelurahan Cilakang, Kecamatan Tawang; Yaman (26), warga Baleendah, Kabupaten Bandung; dan Ari (20), warga Kota Bandung. "Mereka (tiga pemuda) selain meminum alkohol murni oplosan, juga dicampur pil dextro, hingga akhirnya kritis dan dibawa ke rumah sakit, namun nyawanya tidak tertolong," katanya.

Sedangkan seorang pemuda lainnya yang tewas akibat menenggak minuman keras oplosan yakni Dede Eri (22), warga Kampung Mumunggang, Kelurahan Parakannyasag, Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya, menenggak minuman keras oplosan bersama saudaranya, Jejen Satoni (19), Rabu (15/2/2012) malam. "Dede tidak terselamatkan, tapi Jejen yang sebelumnya sempat koma beruntung bisa diselamatkan dan sekarang masih dirawat," katanya.
    
Kasus tersebut, kata Hamzah, oleh pihak kepolisian sedang dilakukan penyelidikan, termasuk mengungkap penjual alkohol dan obat dextro yang dibeli korban. "Kita akan kembangkan penyelidikan kasus ini, apalagi kita sedang mengawasi peredaran alkohol murni dan pil dextro yang sering kali disalahgunakan," kata Hamzah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com