Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengakuan Genthong: Jengkel karena Dikhianati

Kompas.com - 16/02/2012, 02:53 WIB

NGANJUK, KOMPAS.com — Warga Nganjuk, Jawa Timur, gempar setelah terungkap pembunuhan berantai menggunakan racun yang memakan korban 15 orang.

Awalnya, Polres Nganjuk mengira enam korban, empat di antaranya tewas, merupakan korban pembiusan yang biasa menimpa para penumpang angkutan umum antarkota. Namun, setelah dilakukan penyelidikan mendalam dan pemeriksaan terhadap para korban selamat serta saksi, polisi menemukan mata rantai yang mengarah kepada pelaku tunggal bernama Mujianto alias Menthok alias Genthong (24).

Belakangan terungkap, Mujianto melakukan aksinya sejak Januari hingga Februari 2012. Tersangka yang dikenal sebagai gay alias homoseksual mengaku melakukan pembunuhan berantai karena cemburu kepada para korban. Mujianto dapat diidentifikasi dan ditangkap setelah polisi membuat sketsa wajah berdasar keterangan para saksi.

"Keterangan korban kelima, lebih-lebih yang keenam, membuat petugas kami menemukan titik terang. Mujianto kami ciduk di tempat tinggalnya sementara, Desa Sonopatik, Kecamatan Berbek, Kabupaten Nganjuk," ucap Kapolres Nganjuk Ajun Komisaris Besar Anggoro Sukartono, Rabu (15/2/2012).

Menurut Kapolres, tersangka diliputi amarah setelah pacarnya, JS, berpacaran dengan sejumlah orang lain. Diam-diam tersangka mencatat nomor telepon yang dicurigai di ponsel JS. Selanjutnya Mujianto menghubungi atau mengirim SMS ke nomor-nomor korban, selanjutnya melakukan aksi mautnya.

Ajun Komisaris Besar Anggoro menambahkan, nyawa empat korban pertama tidak tertolong meskipun sempat dirawat di rumah sakit (RS). Korban diberi racun tikus yang dicampur dalam makanan.

Setelah muncul korban kelima dan keenam, polisi mulai memperoleh keterangan penting. Dua korban itu dapat diselamatkan setelah mendapatkan perawatan medis di RS. Tersangka biasanya menitipkan korban yang sudah dalam kondisi tak berdaya ke rumah penduduk.

Dalam keterangannya kepada penyidik, Mujianto mengatakan, dirinya meracuni para korban karena dihinggapi rasa cemburu. Selama ini Mujianto mengaku bekerja sebagai pembantu rumah tangga di rumah JS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com