Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minibus Tabrak Pohon

Kompas.com - 15/02/2012, 03:12 WIB

Pemalang, Kompas - Kecelakaan minibus kembali terjadi di Jalan Desa Cawet, Watukumpul, Pemalang, Jawa Tengah, Selasa (14/2), sekitar pukul 07.30. Tak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, tetapi 19 penumpangnya mengalami luka ringan.

Minibus Sumber Jaya dengan nomor polisi H 1474 BE itu mengangkut rombongan pengiring pengantin keluarga Samino dari Desa Wonowoso, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Demak. Mereka hendak menuju Dusun Tembelang, Desa Cikadu, Kecamatan Watukumpul.

Mobil itu tiba-tiba menabrak pohon di jalur berkelok. ”Penumpangnya dewasa dan anak-anak, sekitar 23 orang,” kata Camat Watukumpul Slamet Suwito.

Sopirnya diduga kurang menguasai medan jalan yang berkelok-kelok. Jalur di lokasi kejadian terletak di daerah perbukitan dan pegunungan, dan berjarak sekitar 40 kilometer dari jalur pantura Kecamatan Comal, Pemalang.

Dokter Kepala Puskesmas Watukumpul Mustofa mengatakan, para korban mengalami luka ringan dan sedang, terutama lecet dan memar.

Terkait kecelakaan bus Mira sehari sebelumnya di Tempuran, Kecamatan Paron, Ngawi, Jawa Timur, hingga Selasa (14/2) masih ada 11 korban yang dirawat di rumah sakit—5 orang di RSUD Soeroto dan 6 orang di RS Widodo, satu di antaranya masih dirawat di intensive care unit.

Satu dari empat korban tewas akhirnya teridentifikasi, yakni pria bertinggi 170 sentimeter, kulit sawo matang, dan rambut pendek lurus. Korban mengenakan baju panjang coklat bergaris dan celana jins berwarna hitam. Ia adalah Bejo Purwanto (30), warga Ketanggi, Ngawi.

Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Ngawi Ajun Komisaris Tony Prasetyo, Selasa (14/2), menuturkan, jenazah sudah dibawa pulang semua oleh pihak keluarga untuk dimakamkan. Sementara itu, bangkai bus berhasil dievakuasi pada Senin malam, sekitar pukul 19.30.

Ketua DPD Organda DIY yang juga pengusaha perusahaan otobus, Jhoni Pramantya Sunu, menilai, pemerintah harus menata ulang regulasi lalu lintas. Pasalnya, dalam 15 tahun terakhir, jumlah kendaraan dan kondisi jalan raya mengalami perubahan pesat. ”Bila hal ini tak dilakukan, kasus kecelakaan akan terus terulang seperti halnya lingkaran setan,” ujarnya.

Di beberapa perusahaan otobus, perawatan rutin kendaraan sebelum dan sesudah beroperasi telah dijalankan. Meski demikian, belum semua perusahaan menjalankan prosedur ini.

”Di tempat kami, setiap bus yang akan berangkat atau pulang dari perjalanan wajib menjalani cek rutin, yakni pengecekan mesin, kampas kopling, kampas rem, hingga perangkat kelampuan. Jika sopir merasakan adanya kerusakan di bagian tertentu, bus langsung masuk bengkel dan diperbaiki,” kata Suhartanto, Kepala Perlengkapan PO Putra Remaja.

(EGI/ABK/HEN/ODY/WIE/ACI/REK)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com