Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumlah Penderita Flu Singapura di Depok Belum Terdata

Kompas.com - 08/02/2012, 21:44 WIB
Andy Riza Hidayat

Penulis

DEPOK, KOMPAS.com — Penyakit menular flu singapura semakin merebak di Kota Depok, Jawa Barat. Merebaknya penyakit ini terjadi di hampir seluruh wilayah, mulai dari barat, tengah, hingga bagian timur kota. Namun hingga Rabu (8/2/2012) malam, belum ada data pasti mengenai jumlah penderita.

Puskesmas Bojongsari mencatat, sejak Januari sedikitnya 22 orang yang terserang virus flu singapura. Data ini belum termasuk penderita yang menjalani pengobatan di klinik kesehatan maupun rumah sakit lain. Sebagian besar penderita adalah anak berusia di bawah lima tahun (balita).

Kepala Puskesmas Bojongsari Nur Afiah mengatakan, saat ini masih terus melakukan pendataan kepada warga secara langsung. Pendataan melibatkan kader siaga di masing-masing RW. "Kami bekerja sama dengan pihak kelurahan untuk mendata seluruh penderita," ujar Afiah.

Penyebaran virus flu singapura sangat cepat. Di RW 12 Kelurahan Curug saja kurang dari dua minggu sudah ada delapan penderita.

Virus itu juga menyebar di Kecamatan Sukmajaya. Zainul Arifin (39), warga Studio Alam, mengetahui anaknya terjangkit flu singapura dari keterangan dokter.

Pada mulanya, Zainul menyangka anaknya, Naufal (6), terserang cacar air. Selama sepekan Naufal dirawat di RS Hasanah Graha Afiah, Depok. "Saya tidak tega melihat anak saya sering nangis, tidak kuat karena ada bintil-bintil banyak di mulut, tangan, dan kaki," katanya.

Kondisi Naufal kini memasuki tahap pemulihan. Bintil-bintil yang semula kemerahan, meninggalkan bekas hitam.

Zainul menduga, anaknya tertular flu singapura di sekolah. "Tetangga kami juga ada yang anaknya terkena flu singapura," kata Zainul.

Flu singapura merupakan penyakit yang mirip cacar air, namun jenisnya berbeda. Flu singapura, kata Afiah, pernah mewabah di Singapura sehingga kemudian diberi nama flu singapura. Namun sebenarnya flu ini awalnya berkembang di Kanada. Awal kedatangannya di Indonesia, menurut Afiah, sekitar tahun 2004. Pada beberapa kasus flu jenis ini dapat menyebabkan kematian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com