Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sarana Kesehatan Lansia Tak Berkembang

Kompas.com - 07/02/2012, 07:15 WIB

Jakarta, Kompas - Walau jumlahnya terus meningkat, fasilitas kesehatan bagi orang lanjut usia belum tersedia memadai. Seiring menurunnya fungsi tubuh, lansia akan semakin rentan terserang berbagai penyakit degeneratif.

Dirjen Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan Supriyantoro di Jakarta, Senin (6/2), mengatakan, pemerintah pusat telah lama mendorong program puskesmas santun lansia dan posyandu lansia. Namun, sejak otonomi daerah diberlakukan, puskesmas menjadi kewenangan penuh pemerintah daerah. ”Hingga kini belum ada puskesmas santun lansia yang bisa dijadikan percontohan,” ujarnya.

Jumlah orang lansia tahun 2010 mencapai 23,99 juta jiwa atau 9,77 persen dari jumlah penduduk. Sebanyak 57 persen di antaranya tinggal di desa dan 54 persennya adalah perempuan. Tahun 2014, diperkirakan jumlah orang lansia 28,82 juta jiwa atau 11,34 persen jumlah penduduk.

Penyakit yang paling banyak diderita orang lansia dalam Riset Kesehatan Dasar 2007 adalah penyakit sendi, tekanan darah tinggi, katarak, stroke, dan jantung.

Upaya deteksi penyakit orang lansia selama ini dilakukan melalui posyandu lansia dengan mengumpulkan orang lansia di satu tempat tertentu untuk dicek kesehatannya. Namun, posyandu lansia ini kurang berjalan efektif.

Supriyantoro mengakui idealnya petugas kesehatan yang mendatangi orang lansia untuk mengecek kesehatan, khususnya yang tak memungkinkan mendatangi posyandu lansia. Namun, karena terbatasnya tenaga kesehatan di puskesmas dan sebaran orang lansia yang tak merata, membuat hal itu belum bisa dilakukan.

Secara terpisah, Ketua Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia Adang Bachtiar menegaskan, penanganan orang lansia di Indonesia masih terfokus pada pengobatan. ”Belum ada desain upaya kesehatan menyeluruh bagi lansia agar mereka tetap produktif dan bahagia,” katanya.

Selama ini, sebagian orang lansia berupaya membangun upaya kesehatan berbasis masyarakat secara mandiri dengan membentuk klub-klub kesehatan, seperti kelompok senam jantung sehat atau klub jalan kaki. Namun, upaya yang sudah dilakukan sejak puluhan tahun lalu itu tak berkembang hingga kini.

Menurut Adang, pemerintah memang belum menjadikan pengelolaan lansia sebagai upaya kesehatan prioritas. Pemerintah masih fokus menangani persoalan kesehatan dasar sesuai target Tujuan Pembangunan Milenium (MDGs).

Persoalan lansia bukan hanya masalah kesehatan. Karena itu, agar program kesehatan berjalan efektif, penggabungan dengan berbagai kegiatan sosial lain mutlak diperlukan. Namun, ini semua membutuhkan kepedulian pemerintah daerah. (MZW)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com