Banda Aceh, Kompas
Ketua Masyarakat Perlindungan Kopi Gayo, Mustofa Ali, Minggu (5/2), mengatakan, dampak anomali cuaca sudah dialami petani sejak musim hujan. Pada saat hujan deras, bunga dan bakal buah kopi berguguran. Namun, saat kopi sudah berbuah, pembuahan tak maksimal karena cuaca terik. ”Buah menjadi tidak matang, tapi juga tidak busuk,” katanya.
Produktivitas petani kopi arabika di Aceh rata-rata 750 kilogram per hektar dalam bentuk gabah (buah kopi yang sudah dikupas kulit buahnya). Petani kehilangan buah akibat serangan penyakit buah ini antara 75 kilogram dan 100 kilogram gabah.
Kopi gayo adalah nama produk kopi arabika yang ditanam di Dataran Tinggi Gayo. Ada tiga kabupaten di dalamnya, yakni Kabupaten Aceh Tengah, Bener Meriah, dan Gayo Lues. Total luas areal tanaman kopi (2010) mencapai 95.500 hektar.
Jumlah petani Kopi di Aceh Tengah sebanyak 34.476 keluarga. Apabila satu keluarga diasumsikan ada 4 orang, sebanyak 137.904 orang yang berada di kabupaten tersebut yang menggantungkan hidupnya pada kebun kopi.