Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demokrat di Ujung Tanduk....

Kompas.com - 03/02/2012, 23:48 WIB
Maria Natalia

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Pusat Pengembangan Strategi Kebijakan DPP Partai Demokrat Ulil Absar Abdallah mengakui, akhir-akhir ini Partai Demokrat tengah dilanda banyak masalah. Bertubi masalah tersebut datang terutama setelah mantan Bendahara Umum Demokrat, Muhammad Nazaruddin, terlibat dalam kasus suap proyek pembangunan Wisma Atlet SEA Games.

Ulil mengatakan, saat ini keselamatan Partai Demokrat bergantung pada Dewan Pembina, terutama tindakan tegas dari Ketua Dewan Pembina Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.

"Akhir-akhir ini, terkait dengan kasus Nazaruddin di KPK, banyak terpaan kembali menghantam Demokrat. Salah satu solusi dalam menangani masalah partai ini adalah kita serahkan sepenuhnya pada Dewan Pembina untuk melakukan langkah-langkah terbaik dalam menyelamatkan partai," ujar Ulil di Jakarta, Jumat (3/2/2012).

Menurutnya, jika Dewan Pembina tidak bertindak cepat, nasib Demokrat akan berada di ujung tanduk menghadapi Pemilu 2014. Apalagi, kata Ulil, banyak pihak luar yang berusaha menggagalkan Demokrat dalam menyelesaikan masalah internal partainya.

"Kami percaya, Dewan Pembina akan melakukan langkah penyelamatan segera untuk melewati badai ini, karena jika badai ini tidak segera diselesaikan, maka Partai Demokrat akan mengalami kesusahan menjelang Pemilu mendatang," pungkasnya.

Seperti diketahui sebelumnya, Nazaruddin yang menjadi kepercayaan Demokrat sebagai Bendahara Umum terlibat dalam kasus suap wisma atlet. Sejak saat itulah, Nazaruddin mulai membuka sejumlah kasus yang melibatkan tokoh-tokoh di tubuh Demokrat. Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, yang dikatakan Nazaruddin menikmati aliran dana itu, Andi Mallarangeng yang disebutkan mengetahui soal kasus suap itu, serta Angelina Sondakh yang kini menyusulnya menjadi tersangka pada kasus tersebut.

Nazaruddin bahkan mengatakan akan membongkar kasus lainnya yang melibatkan Anas Urbaningrum. Ia juga menyebutkan, SBY mengetahui aliran dana yang terkucur dalam kongres untuk pemilihan ketua umum Demokrat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

    Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

    Nasional
    Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

    Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

    Nasional
    BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

    BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

    Nasional
    Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

    Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

    Nasional
    Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

    Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

    Nasional
    Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

    Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

    Nasional
    “Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

    “Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

    Nasional
    Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

    Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

    Nasional
    Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

    Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

    Nasional
    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

    Nasional
    Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

    Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

    [POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

    Nasional
    Kualitas Menteri Syahrul...

    Kualitas Menteri Syahrul...

    Nasional
    Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

    Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com