Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penambahan Kapasitas Jalan Pemicu Baru Macet Jakarta?

Kompas.com - 02/02/2012, 15:32 WIB
Riana Afifah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Berbagai langkah untuk mengurai kemacetan dilakukan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan membangun akses jalan baru, yaitu Jalan Layang Non Tol (JLNT) yang menghubungkan Tanah Abang-Kampung Melayu dan Antasari-Blok M. Namun, penambahan jalan ini diragukan akan mampu mengurai kemacetan yang ada di Jakarta.

Mantan Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso, mengatakan, penambahan kapasitas jalan di Jakarta hanya akan membuat Jakarta tambah macet. Hal itu disebabkan jumlah kendaraan akan makin melonjak dengan adanya jalan baru ini.

"Orientasinya jangan cuma nambah jalan layang aja. Memang pada satu waktu, kendaraan akan lewat di atas dan di bawah. Tapi suatu saat, kendaraan yang berjalan di atas akan turun juga ke bawah kan," kata Bang Yos, sapaan akrab Sutiyoso, saat dijumpai di Kompas TV, Jakarta, Kamis (2/2/2012).

Ia mengimbau agar mindset saat ini jangan dibelokkan. Untuk mengatasi kemacetan, menurutnya dengan memperbaiki sistem transportasi massal dan membuatnya saling terintegrasi dapat mengurangi beban jalan lantaran meningkatnya jumlah kendaraan pribadi.

"Macet itu kan karena pagi warga dari kota tetangga datang dengan kendaraan pribadi karena tidak ada alternatif," kata Bang Yos.

Untuk itu, alternatif yang harus dilakukan dengan membuat sistem tranportasi yang terintegrasi. Pada masa pemerintahannya, dia sempat menggagas moda transportasi massal yang terintegrasi antar Jakarta dan kota tetangga. Antara lain, Tangerang-Bekasi dihubungkan menggunakan bus transjakarta dan monorel yang disebut blue line. Kemudian untuk Depok-Bogor dengan bus transjakarta dan mass rapid transit (MRT).

"Rencananya seperti itu. Di tengah kota ada busway 15 koridor. Kemudian monorel namanya green line menghubungkan sentra perdagangan dan ada MRT yang membelah utara selatan," jelasnya.

"Saya sudah mulai dari yang mudah, yaitu busway. Tapi tidak lancar juga sekarang. Lalu rute monorel green line yang menghubungkan sentra perdagangan juga tidak selesai," ungkapnya.

Saat ini, Bang Yos hanya bisa berharap bahwa Pemerintah Provinsi DKI mampu dan berkomitmen untuk melanjutkan program untuk mengurai kemacetan hingga tuntas. Menurutnya, langkah cepat dan tegas harus diambil oleh pemimpin Jakarta sekarang.

"Memang nanti masyarakat jadinya tidak karuan tapi lebih baik bersakit dahulu terus selesai. Daripada pelan-pelan tapi nggak selesai," kata Bang Yos.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com