JAKARTA, KOMPAS.com — Perwakilan Persekutuan Gereja-Gereja di Papua, termasuk Gereja Katolik, menurut rencana akan bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Rabu (1/2/2012) siang ini, di Istana Negara, Jakarta. Dalam pertemuan itu, perwakilan PGGP akan membahas masalah Papua dan dialog Jakarta-Papua.
Demikian dikatakan Rektor Sekolah Tinggi Filsafat Teologi Fajar Timur Neles Tebay di Tangerang, Rabu (1/2/2012). "Kita akan bertemu Presiden nanti siang. Kita akan menyampaikan dan membicarakan berbagai hal terkait dialog perdamaian di Papua," kata Neles.
Menurut Neles yang juga Koordinator Jaringan Damai Papua di Papua, dialog perdamaian dengan sikap saling terbuka dan memahami dari masyarakat Papua dan Pemerintah Indonesia sangat penting. "Dialog Perdamaian menjadi kunci. Jika tidak, Papua akan terus-menerus seperti ini dan rakyat yang akan terus menderita," tuturnya.
Dalam dialog damai, lanjut Neles, ada sembilan aktor di yang harus terlibat dan berdialog secara terbuka, jujur, dan saling menghargai. Kesembilan aktor itu adalah orang asli Papua, orang luar Papua di Papua, polisi, tentara, pemerintah daerah, pemerintah pusat, perusahaan-perusahaan eksploitasi sumber daya alam, Organisasi Papua Merdeka serta Tentara Papua Merdeka, dan orang Papua di luar negeri.
Melalui dialog, lanjut Neles, diharapkan Papua menjadi tanah Papua yang damai dan jauh dari aksi kekerasan. Pembangunan di Papua pun dapat dilaksanakan dengan perencanaan yang matang dan konsisten, siapa pun pemimpinnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.