Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Internal UI Kembali Desak Usut Temuan BPK

Kompas.com - 26/01/2012, 11:56 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Keluarga Besar Alumni Himpunan Mahasiswa Islam Universitas Indonesia (KBA HMI UI) bersama Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dari beberapa fakultas di lingkungan UI, berkumpul di Fakultas Kedokteran (FK) UI, Kamis (26/1/2012), untuk menyatakan sikap terkait hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Mereka juga menyoroti ketertutupan informasi keuangan di UI.

Seperti diberitakan, beberapa hari lalu, BPK mengungkapnya hasil audit mengenai adanya potensi kerugian negara senilai Rp 45 miliar dalam pengelolaan Universitas Indonesia di Depok, Jawa Barat.

Menurut BPK, potensi kerugian negara terjadi dalam dua kasus. Pertama, terkait perjanjian kerja sama bangun guna serah tanah milik UI (Asrama PGT) di Pegangsaan Timur, Jakarta Pusat, dengan PT NLL. Kerja sama itu tanpa sepengetahuan dan persetujuan Menteri Keuangan. Proyek ini dinilai berpotensi merugikan negara hingga Rp 41 miliar.

Kedua, rektor UI dinilai tidak cermat dalam pelaksanaan kerja sama dengan JICA (Jepang) untuk membangun Rumah Sakit Pendidikan UI (RSP UI). Akibat keterlambatan pembangunan RSP tersebut, negara terpakasa membayar denda komitmen sebesar 38.508.859 yen atau sekitar Rp 4 miliar.

Ketua KBA HMI UI, Taufik Bahaudin mengatakan, mereka bersinergi dengan gerakan Save UI, Pelita UI, dewan guru besar dan seluruh pihak yang menginginkan UI bersih. Menurutnya, HMI merasa perlu terlibat karena terdorong moralitas untuk mengembalikan martabat UI.

"Kami tergerak untuk ikut terlibat. Kami tetap bagian dari UI. Moral dan pikiran kami terlibat dalam kampus perjuangan ini, maka harus dijaga martabatnya," kata Taufik, Kamis (26/1/2012), di FK UI, Salemba, Jakarta Pusat.

Di tempat yang sama, Ketua Umum BEM Fakultas Ekonomi UI Thantowy Syamsudin mengaku akan terus mengawal kisruh tata kelola UI khususnya hasil audit BPK. Menurutnya, menyelamatkan UI sama dengan menyelamatkan bangsa.

"Sikap kami sudah jelas, atas nama kebenaran dan keadilan kami akan mengawal kasus ini," ujarnya.

Sebagai informasi, aksi yang dihadiri oleh puluhan mahasiswa ini juga disertai dengan aksi pemasangan spanduk, dan orasi menyatakan sikap.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com