Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengosongan Pasar Bulu Diundur Hingga Februari

Kompas.com - 23/01/2012, 18:05 WIB

SEMARANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Semarang, Jawa Tengah, memberi kesempatan kepada para pedagang dari Pasar Bulu untuk segera menempati tempat relokasi sementara. Pemkot Semarang juga mengundurkan batas akhir pengosongan Pasar Bulu hingga Februari.

Wali Kota Semarang Soemarmo, Senin (23/1/2012) mengatakan, Pemkot Semarang memberi kesempatan kepada pedagang untuk menempati tempat relokasi karena Pasar Bulu akan direvitalisasi. "Februari seluruh pedagang sudah harus pindah karena lelang pembongkaran sudah dimulai dan pemenang lelang akan membongkar pasar," kata Soemarmo seusai meninjau tempat relokasi sementara pedagang Pasar Bulu di Semarang.

Soemarmo menegaskan, tugas pemerintah untuk menyiapkan tempat relokasi sementara telah selesai. Sebagian pedagang telah menempati lokasi sementara tersebut dan beberapa di antaranya telah membuat bangunan tambahan untuk tempat penyimpanan barang dagangan. Tidak semua pedagang membutuhkan penambahan rolling door atau papan untuk menutup tempat dagangan. Penambahan itu, kata Soemarmo, hanya diperlukan oleh pedagang kelontong atau pakaian yang meninggalkan barang dagangannya di malam hari.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pasar Kota Semarang Abdul Madjid mengatakan, mundurnya jadwal pengosongan Pasar Bulu karena persoalan penghapusan aset. Setelah ada penghapusan aset, revitalisasi Pasar Bulu diharapkan dapat diselesaikan selama satu tahun dengan rencana anggaran Rp 4,9 miliar.

"Saat ini anggaran sudah ada Rp 42 miliar sehingga kurang Rp7 miliar hingga Rp 8 miliar dan saya sudah menandatangani surat pengajuan bantuan ke gubernur sebesar Rp 8 miliar," tambah Soemarmo.

Anggaran dari Provinsi Jawa Tengah untuk menambah dana revitalisasi pasar itu diperkirakan cair pada Juli sesuai APBD Perubahan Pemprov Jateng 2012. Soemarmo mengatakan, Pasar Bulu akan diubah menjadi pasar modern dan tetap memberikan kesempatan tawar-menawar antara pedagang dan pembeli layaknya pasar tradisional.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com