Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benahi Koordinasi Keamanan di Papua

Kompas.com - 22/01/2012, 02:47 WIB

Jayapura, Kompas - Penembakan yang kembali terjadi di Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, Papua, Jumat (20/1) malam, menewaskan seorang warga bernama Krisna Rofik (26). Polisi tengah menyelidiki pelaku dan motif penembakan. Karena penembakan terjadi berulang kali, koordinasi keamanan di Papua pun harus dibenahi.

Menurut keterangan warga, Jumat sekitar pukul 19.30, Krisna Rofik yang tengah menjaga kios didatangi tiga laki-laki tak dikenal. Mereka tampak hendak membeli barang dari kios Rofik di Jalan Papua, Kota Lama, Mulia.

Namun, saat Rofik melayani mereka, tiba-tiba seorang dari mereka menembak Rofik yang langsung roboh dengan luka tembak di leher. Malam itu juga ia dilarikan ke Rumah Sakit Umum Mulia.

Wakil Kepala Kepolisian Daerah Papua Brigadir Jenderal (Pol) Paulus Waterpauw, Sabtu, mengatakan, kasus penembakan itu saat ini terus diselidiki. Namun, pihaknya belum tahu pasti siapa pelaku penembakan itu. Pasca-penembakan, warga setempat pun waspada.

Dalam beberapa bulan terakhir di Puncak Jaya terjadi sejumlah penembakan yang dilakukan orang tak dikenal atau kelompok bersenjata. Oleh karena itu, menurut Direktur Eksekutif Imparsial Poengky Indarti, Sabtu, di Jayapura, pembenahan koordinasi keamanan di Puncak Jaya harus dilakukan. Menurut dia, pemerintah daerah bersama polisi bertanggung jawab untuk melindungi hak hidup setiap warga negara.

Penembakan terhadap warga asal Sumatera Barat itu menambah panjang kasus serupa yang terjadi di Puncak Jaya. Pertengahan Desember lalu, Abdul Kholik, tukang ojek asal Probolinggo, Jawa Timur, juga tewas ditembak orang tak dikenal di Kampung Purleme, Distrik Mulia, Puncak Jaya.

Peristiwa penembakan Jumat malam itu mengingatkan rentetan penembakan beberapa waktu lalu. Sepanjang 2011, aksi penembakan di Papua memakan korban tidak hanya warga, tetapi juga anggota polisi dan TNI. Pada awal Mei 2011, seorang anggota Kopassus ditembak di Pasar Ilu. Seorang anggota KP3 Udara Bandara Mulia, Briptu M Yazin, ditembak di bandara.

Pada Oktober 2011, juga di bandara, Kepala Polsek Kota Mulia Ajun Komisaris Dominggus Otto Awes tewas ditembak orang tak dikenal dan senjatanya dirampas. Dua anggota Brimob Mabes Polri juga tewas ditembak di Kali Semen, Puncak Jaya.

Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komisaris Jenderal Sutarman di Jakarta, Sabtu, mengakui, kepolisian mengalami hambatan menyelidiki kasus-kasus penembakan di Papua. ”Tim kami mau ke lokasi terkendala cuaca yang buruk,” katanya.

Menurut Sutarman, kasus penembakan di Papua, baik di Puncak Jaya, Timika, maupun Paniai, tidak terlepas dari keberadaan kelompok-kelompok separatis. ”Mereka kan ingin menunjukkan bahwa mereka eksis,” tuturnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com