Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fitra: Marzuki Makan Gaji Buta

Kompas.com - 14/01/2012, 14:08 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pengakuan ketidaktahuan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Marzuki Alie terkait renovasi ruang rapat Badan Anggaran (Banggar) DPR senilai Rp 20,3 miliar dinilai sebagai bentuk pengabaian tugas. Sebab, selain menjadi Ketua DPR, Marzuki juga menjabat Ketua Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) yang menangani seluruh pembangunan di DPR bersama Sekretariat Jenderal DPR.

"Ketua BURT hanya makan gaji buta karena sampai tidak paham dengan renovasi ruang rapat Banggar," kata Uchok Sky Khadafi, Koordinator Investigasi dan Advokasi Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra), kepada Kompas.com, Sabtu (14/1/2012).

Uchok mengatakan, BURT juga dilibatkan dalam penyusunan anggaran pembangunan yang dilaksanakan Setjen DPR. Kalaupun BURT tidak dilibatkan, kata dia, Setjen DPR wajib memberitahu berapa alokasi anggaran untuk pembangunan ruang Banggar atau berapa dana yang dikeluarkan kepada Ketua BURT.

Dengan demikian, jika Marzuki mengaku tak tahu-menahu soal proyek renovasi ruang Banggar, lanjut Uchok, proyek itu bisa dianggap ilegal.

"Kekagetan dan ancaman Marzuki kepada Sekjen (Nining Indra Saleh) untuk memecatnya hanya sandiwara di depan publik. Itu tidak memperlihatkan tanggung jawab sebagai seorang pemimpin karena Marzuki ogah jadi bulan-bulanan publik," kata Uchok.

Pengamat politik Hermawan Sulistyo menilai, tidak mungkin Marzuki tidak tahu soal alokasi dana Rp 20,3 miliar untuk renovasi ruang Banggar. Pasalnya, menurut dia, segala anggaran renovasi gedung DPR sepenuhnya diketahui oleh BURT dan Banggar DPR.

Hermawan menilai, masih masuk akal jika BURT tidak mengetahui komponen-komponen yang dipakai dalam penggunaan anggaran tersebut.

"Bohong kalau dia (Marzuki) tidak tahu (alokasi Rp 20,3 miliar). Kalau dia tidak tahu, mending tidak usah jadi Ketua DPR," kata Hermawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Spesifikasi 2 Kapal Patroli Cepat Terbaru Milik TNI AL

    Spesifikasi 2 Kapal Patroli Cepat Terbaru Milik TNI AL

    Nasional
    Jokowi Panen Ikan Nila Salin di Tambak Air Payau di Karawang

    Jokowi Panen Ikan Nila Salin di Tambak Air Payau di Karawang

    Nasional
    Momen Hakim MK Tegur Kuasa Hukum Caleg yang Mendebatnya

    Momen Hakim MK Tegur Kuasa Hukum Caleg yang Mendebatnya

    Nasional
    Kejar Pemerataan Dokter Spesialis, Kemenkes Luncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis RS Pendidikan

    Kejar Pemerataan Dokter Spesialis, Kemenkes Luncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis RS Pendidikan

    Nasional
    Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin jika Menjanjikan

    Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin jika Menjanjikan

    Nasional
    Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

    Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

    Nasional
    Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

    Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

    Nasional
    Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

    Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

    Nasional
    Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

    Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

    Nasional
    Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

    Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

    Nasional
    Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

    Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

    Nasional
    Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

    Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

    Nasional
    Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

    Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

    Nasional
    Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

    Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

    Nasional
    Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

    Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com