Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Segera Dilantik, Gubernur Terpilih Papua Barat

Kompas.com - 11/01/2012, 03:38 WIB

Manokwari, Kompas - Pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Barat periode 2011-2016 terpilih, Abraham O Atururi-Rahimin Katjong, dipastikan berlangsung minggu depan. Pelantikan tidak akan ditunda karena penundaan justru akan menimbulkan stagnasi pembangunan di provinsi ini.

Sekretaris Daerah Papua Barat Marthen L Rumadas mengatakan, Selasa (10/1), pelantikan gubernur dan wakil gubernur terpilih tetap sesuai rencana, yakni Selasa (17/1).

”Tanggal itu telah disepakati Kementerian Dalam Negeri. Kendati surat keputusan pelantikan masih diproses dan belum diterima Biro Pemerintah Provinsi Papua Barat, pelantikan dipastikan minggu depan,” ujarnya.

Menurut Rumadas, Mendagri akan ke Manokwari setelah melantik Gubernur dan Wakil Gubernur Gorontalo. Terkait penolakan dan larangan pelantikan yang diserukan masyarakat suku Arfak, Pemprov Papua Barat tidak bergeming.

Rumadas menjelaskan, penundaan pelantikan malah akan menodai kewibawaan pemda dan tidak menyelesaikan masalah. Untuk penyelesaian adat yang diminta masyarakat, diselesaikan setelah pelantikan.

Pemprov Papua Barat bersama tiga kandidat lain, yakni Dominggus Mandacan-Origenes Nauw, Wahidin Puarada-Herman DP Orisoe, dan GC Auparay-Hasan Ombaier, akan menggelar rekonsiliasi.

Biaya mahal

Agenda rekonsiliasi, dijadwalkan Rabu (11/1) untuk menampung visi-misi tiga kandidat yang kalah, sebagai bahan masukan pembangunan lima tahun ke depan.

Sejumlah kalangan menilai biaya pelantikan gubernur terpilih Rp 7 miliar terlalu besar. Selain untuk akomodasi dan prosesi pelantikan, dana pengamanan Rp 2,5 miliar. ”Rawannya isu politik pilkada di Papua Barat ini mengakibatkan butuh ekstra pengamanan, kata Rumadas.

Sementara itu, pertemuan Bupati dan Wakil Bupati Kotawaringin Barat, Ujang Iskandar dan Bambang Purwanto, dengan DPRD setempat belum menghasilkan solusi. ”Belum ada kesepakatan,” ujar Gubernur Kalimantan Tengah Agustin Teras Narang seusai pertemuan. (THT/BAY)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com