Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kawah Ijen, Penyelamat Sekaligus Ancaman

Kompas.com - 02/01/2012, 18:03 WIB
M Zaid Wahyudi

Penulis

Oleh M Zaid Wahyudi

KOMPAS
— Sumber bahaya utama letusan Gunung Ijen adalah air kawahnya yang bervolume besar dan kadar keasaman yang tinggi. Ini berbeda dengan gunung api lain yang bahaya langsungnya dari awan panas, lava, atau hujan abu.

SR Wittiri dan Sri Sumarti dalam artikel ”Kawah Ijen, Penghasil Belerang Terbesar” di Warta Geologi Volume III Nomor 4 Tahun 2008 menuliskan, Gunung Ijen berasal dari gunung api sangat besar yang tercabik-cabik akibat letusan besar dalam tiga periode sejak 3.500 tahun silam.

Letusan itu menghasilkan lubang besar di bagian atas yang berukuran 22 kilometer x 25 kilometer. Lubang itu dikenal sebagai Kaldera Ijen. Di tengah kaldera terdapat kawah yang menjadi pusat aktivitas vulkanik Gunung Ijen. Bibir kawah berukuran 1.600 meter x 1.160 meter, sedangkan permukaan air danau berukuran 960 meter x 600 meter.

Kedalaman kawah mencapai 250 meter (penghitungan tahun 1938) dan 182 meter (penghitungan tahun 1996). Jarak antara permukaan air danau dan bibir kawah 300 meter dengan kemiringan dinding kawah 45 derajat-60 derajat.

Penghitungan volume air kawah tahun 1930 menyebut jumlah 36 juta meter kubik. Tahun 1996, tinggal 30 juta meter kubik (setara 12.000 kali air kolam renang standar olimpiade).

Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Surono, Jumat (30/12), mengatakan, air ini berfungsi efektif sebagai pendingin.

Saat aktivitas vulkanik Gunung Ijen meningkat, temperatur dari dapur magma akan meningkat tajam. Hal ini berdampak pada naiknya tekanan dari dalam Bumi, kemudian memicu letusan gunung api.

Namun, banyaknya air di kawah membuat suhu dari dalam perut Bumi turun dan tekanannya ikut turun. Akibatnya, gunung tak jadi meletus. ”Air kawah menjadi penyelamat sekaligus ancaman,” katanya.

Kadar keasaman air kawah Ijen sangat tinggi, antara nol (tidak terukur) dan 0,8.

Sebagai perbandingan, derajat keasaman air aki 2-3. Adapun air layak sentuh minimal 5 dan air layak minum 6-7.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com