Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lokon Terus Mereda

Kompas.com - 29/12/2011, 04:57 WIB

Manado, Kompas - Aktivitas vulkanik Gunung Lokon di Kota Tomohon, Sulawesi Utara, Rabu (28/12), menurun drastis pasca-letusan Selasa dini hari lalu. Meski demikian, status gunung tersebut masih Siaga. Warga diminta tetap mewaspadai kemungkinan letusan susulan.

Farid Ruskanda, petugas Pos Pengamatan Gunung Api Lokon dan Mahawu, mengatakan, letusan Gunung Lokon sulit diprediksi. Gunung itu masih berstatus Siaga. Amplitudo, sepanjang Rabu, hanya 5 milimeter atau tergolong normal. Saat meletus, amplitudo mencapai 100 milimeter.

”Aktivitas Lokon memang mereda, tetapi warga tetap perlu waspada,” katanya.

Hujan lebat yang mengguyur wilayah Tomohon selama tiga jam kemarin meluruhkan abu vulkanik yang menerpa dedaunan dan rumah penduduk. ”Kami tidak perlu lagi repot membersihkan debu dari atap rumah,” kata Andreas Tambayong, warga Kinilow.

Gamalama

Tim penanggulangan bencana Kota Ternate, Maluku Utara, mengevakuasi 1.489 warga korban banjir lahar dingin dan erupsi Gunung Gamalama. Mereka diungsikan dari tepian Sungai Togorara yang meluap pada Selasa lalu.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Maluku Utara Arif Armain mengemukakan, warga menempati lima tempat pengungsian, di antaranya bekas gedung Gubernur Maluku Utara, mes Persiter Ternate, dan Masjid Akehuda.

Tim penanggulangan bencana juga memastikan tiga warga Kelurahan Tubo, Ternate Utara, yakni Iskandar Kasim (38), Galang Kasim (10), dan Iga Safitri (10), tewas tertimbun puing rumah. Lima warga luka dan 10 rumah rusak.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Maluku Utara mendapatkan bantuan uang tunai Rp 800 juta dari Badan Penanggulangan Bencana Nasional. Sebanyak Rp 500 juta untuk kebutuhan logistik dan obat-obatan pengungsi. Sisanya untuk mengeruk bantaran sungai.

Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Gamalama Darno Lamane menegaskan, banjir lahar dingin, Selasa lalu, bukan karena meningkatnya aktivitas Gunung Gamalama. Banjir dipicu hujan deras yang membawa material lahar dingin di sekitar kawah.

Aktivitas Gunung Sindoro di Jawa Tengah cenderung mereda. Pos Pengamatan Gunung Sindoro-Sumbing, Selasa lalu, mencatat hanya terjadi 1 kali gempa vulkanik dalam, 2 kali gempa vulkanik dangkal, dan 8 kali gempa embusan. Sejak Gunung Sindoro berstatus Waspada pada 5 Desember lalu, jumlah gempa vulkanik tak menentu.

(ZAL/RIZ/EGI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com