Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendeta: Jangan Nodai Natal dengan Miras

Kompas.com - 24/12/2011, 10:11 WIB
M.Latief

Penulis

BIAK, KOMPAS.com — Warga Kabupaten Biak Numfor, Papua, yang merayakan hari raya Natal 25 Desember 2011 dan menyambut pergantian tahun baru 1 Januari 2012 diimbau tidak mengonsumsi minuman keras (miras). Imbauan tersebut untuk menjaga kenyamanan dan kedamaian di wilayah tersebut.

Tokoh agama Biak Barat, Pendeta Oswald Rumbino, Sabtu (24/12/2011) di Biak, mengharapkan, selama masa penantian Minggu Advent hingga perayaan Malam Kudus, semua warga Kristiani diminta menjaga kesucian perayaan ibadah Natal dengan penuh sukacita.

"Sebagai pemuka agama, saya imbau jangan menodai perayaan hari keagamaan umat Kristiani dengan cara mabuk mengonsumsi miras. Tindakan seperti ini bisa mengganggu kenyamanan dan kedamaian Natal di tengah masyarakat," ungkap Pendeta Oswald.

Ia mengakui, pada masa penantian Minggu Advent hingga Malam Kudus nanti, jemaat dapat menyemarakkan suasana hari raya Natal dengan menjaga keamanan lingkungan jemaat masing-masing, memasang lampu hias, mendirikan pondok Natal di halaman rumah, dan menyanyikan lagu-lagu rohani. Kepada jemaat, lanjut Pendeta Oswald, ia mengatakan bahwa merayakan hari raya Natal dan ibadah menyambut tahun baru 1 Januari 2012 diharapkan dilakukan secara sederhana dan penuh sukacita di tengah keluarga, lingkungan, dan jemaat gereja setempat.

"Saya harapkan semua rangkaian ibadah hari raya Natal dan Tahun Baru dapat berjalan dengan lancar, aman, dan damai," ujar Pendeta Oswald.

Sementara itu, Anak Biak Community dalam seruan Natal juga mengimbau agar kaum muda, anak, remaja, dan warga jemaat Kristiani tidak mengonsumsi minuman keras dan narkoba karena dapat merusak masa depan dan kesehatan. Pada hari raya Natal dan tahun baru 2012, menurut ketua Panitia Parade Natal Anak Biak Community, Sergius, kaum muda anak, remaja, dan pemuda Kristiani setempat diminta merayakan dengan penuh sukacita dan sederhana sehingga makna Natal dapat memberikan terang untuk semua orang yang hidup di tanah Papua.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com