Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Tahun Baru Miras Oplosan Diburu

Kompas.com - 24/12/2011, 09:18 WIB
Ratih Prahesti Sudarsono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembuat dan penjual minuman keras oplosan atau buatan rumahan kian banyak. Pesanan atau permintaan minuman keras berkadar alkohol lebih dari 60 persen itu pun, meningkat menjelang perayaan tahun baru.

Begitulah pengakuan HP (45), warga Kebon Bawang, Jakarta Pusat, tersangka pembuat dan penjual minuman keras oplosan sendiri, Jumat (23/12/2011) siang.

Dia ditangkap aparat Unit III Subdit III Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya, Rabu lalu, dengan barang bukti ratusan botol bekas minuman keras bermerk luar negeri, puluhan botol yang sudah berisi minuman keras, serta peralatan dan bahan baku membuat minuman keras.

"Orang yang membuka usaha kayak saya, banyak. Permintaan selalu ada, apalagi menjelang tahun baru. Tapi usaha ini tidak membuat saya kaya. Saya juga sebetulnya takut. Kan, banyak berita orang mati karena pesat miras oplosan," kata bapak tujuh anak itu.

Menurut HP, beberapa orang yang dikenalnya, ada yang sudah menutup usahanya karena ketakutan digerebek polisi. Ia membuat usaha rumaan minuman keras ini sejak 2008, setelah belajar meramunya dari teman yang punya usaha sejenis.

"Dia tutup karena ketakutan ada yang tewas minum oplosannya. Lalu saya coba-coba usaha sendiri," katanya.

Saat HP sudah dibekuk polisi, telepon selulernya masih banyak dihubungi orang yang memesan minuman keras ilegal produksinya. Menurut HP, menjelang tahun baru permintaan memang meningkat tinggi.

"Orang yang pesan atau beli, biasanya untuk tempat hiburan murah, diskotek papan bawah dan warung remang-remang," katanya.

Minuman keras produk HP dikemas dalam botol-botol berkas minuman keras merek-merek terkenal, misalnya Chivas Regal, Absolut Vodka, Jack Daniel's, Martel Cordon Bleu, dan Black Label.

Botol-botol bekas itu, berikut kadusnya, HP beli dari pengepul barang bekas di Tanjung Priok, Jakarta Utara. Harga satu botol bekas Rp 20.000 sampai Rp 30.000. HP menjual produk dalam botol-botol itu Rp 100.000 sampai Rp 150.000 per botol. Padahal, ongkos produksinya per botol kurang dari Rp 50.000.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com