Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ijen-Merapi Mengancam

Kompas.com - 20/12/2011, 03:14 WIB

BANYUWANGI, KOMPAS - Aktivitas vulkanik Gunung Ijen di Banyuwangi, Jawa Timur, yang saat ini berstatus siaga terus meningkat dan karenanya masyarakat harus waspada. Di perbatasan Jateng-DI Yogyakarta, tumpukan jutaan meter kubik material vulkanik lahar dingin Gunung Merapi juga mengancam keselamatan penduduk jika hujan deras datang.

Minggu (18/12) malam, terjadi tiga kali gempa tektonik di sekitar Gunung Ijen dan getarannya terasa hingga radius 3 kilometer (km) dari kawah.

Samsudin, pedagang makanan yang membuka kios di pos Paltuding Gunung Ijen, menuturkan, gempa terasa pukul 21.00-22.00 dan membuat para pekerja PT Candi Ngrimbi yang mengelola penambangan belerang di kawah Ijen berlarian turun ke bawah. ”Barang-barang di kios ikut bergetar,” ujarnya, Senin (19/12). Berdasarkan pemantauan Pos Pengamatan Gunung Api Gunung Ijen, frekuensi gempa vulkanik semakin banyak.

Sekretaris Daerah Kabupaten Bondowoso Marsito menuturkan, jika status Ijen naik menjadi awas, ada tiga desa dengan 9.000 jiwa terancam, yaitu Kaligedang, Kalianyar, dan Sumber Rejo di Kecamatan Sempol. Posisinya pada radius 6-10 km dari kawah.

Sementara itu dari sekitar 130 juta meter kubik (m3) material hasil erupsi Gunung Merapi pada 2010, masih terdapat sekitar 100 juta m3 yang tertahan di puncak gunung. Material padat berupa pasir dan batu itu kini berpotensi turun sebagai banjir lahar dingin di 12 sungai yang berhulu di Gunung Merapi. Kepala Seksi Gunung Merapi Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian Yogyakarta Sri Sumarti mengatakan, dari 100 juta m3 tersebut, volume material terbanyak 35-40 juta m3 berada di Kali Gendol. (EGI/ARA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com