Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Ada Rekayasa, Polisi Periksa Video Mesuji

Kompas.com - 15/12/2011, 18:20 WIB
Maria Natalia

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepolisian RI menduga ada unsur rekayasa dalam pembuatan video yang simpang siur terkait pembunuhan keji di Mesuji, Sumatera Selatan.

Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Komisaris Besar Boy Rafli Amar mengatakan, video tersebut dibuat seolah-olah pembantaian tersebut dilakukan oleh petugas kepolisian. "Kita mencermati video ini karena ada upaya untuk seperti melihat ini diakibatkan pembantaian yanng dilakukan oleh petugas (polisi). Kita hanya mencermati secara saksama. Sejauh ini fakta-fakta yang kita lihat semacam penggabungan gambar dari berbagai peristiwa," ujar Boy, Kamis (15/12/2011) di Jakarta.

Boy membantah bahwa aksi kekerasan itu dilakukan oleh aparat kepolisian. Ia mengatakan, Brimob di wilayah setempat melakukan evakuasi terhadap 200 karyawan PT SWA yang saat itu diserang warga Mesuji yang mengamuk dan menyerang kamp di perkebunan kelapa sawit tersebut.

"Tidak benar gambar-gambar penayangan aksi kekerasan itu dilakukan oleh petugas. Ini akibat dampak dari konflik horizontal yang terjadi," ungkapnya.

Polisi kini berupaya menelusuri maksud dan tujuan pembuatan video itu, termasuk memeriksa keaslian video pembunuhan yang terjadi di Mesuji. "Kita akan menyelidiki lebih lanjut untuk melihat latar belakang, maksud, dan tujuan penayangan video ini, sekaligus akan dipelajari dengan tim ahli yang terkait IT," kata Boy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com