Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Temukan Dua Bom Rakitan di Lokasi Bentrok

Kompas.com - 13/12/2011, 10:41 WIB

AMBON, KOMPAS.com — Aparat Kepolisian Daerah Maluku menemukan dua bom rakitan dan dua bom molotov yang terbuat dari bola tenis di lokasi bentrokan antarwarga Lorong Kolonel Pieters dan Airmata.

"Pascabentrokan, aparat kami melakukan penyisiran dan menemukan bahan peledak tersebut ditambah 20 pucuk anak panah waer dan satu katapel," kata Kepala Bidang Humas Polda Maluku AKBP J Huwae di Ambon, Selasa (13/12/2011).

Benda-benda berbahaya ini digunakan warga yang saling bentrok sejak Senin (12/12/2011) pukul 23.00 WIT dan telah diamankan ke Ditreskrim Umum Polda Maluku.

Menurut Huwae, aparat kepolisian melakukan penyisiran hingga ke dalam sungai yang menjadi pembatas permukiman penduduk yang terlibat bentrokan. Polisi menemukan bola tenis yang dibelah, kemudian diisi bensin bercampur solar dan menggunakan sumbu agar bisa terbakar.

Juga ditemukan puluhan pucuk anak panah berukuran panjang sekitar 10 sentimeter yang terbuat dari besi berukuran 6 milimeter. Penemuan ini mengindikasikan bahwa masih banyak warga yang menyimpan atau membuat senjata sehingga aparat keamanan harus lebih proaktif melakukan razia.

"Padahal, pascabentrokan 11 September 2011 kemarin, warga secara sadar telah menyerahkan sekitar 11 pucuk senjata api rakitan kepada aparat keamanan, tapi masih ada yang sengaja membuat senjata tajam maupun bom rakitan dan bom molotov," kata Huwae.

"Kalau diserahkan secara sukarela maka tidak akan dikenakan sanksi. Namun, kalau tertangkap saat dilakukan razia maka yang menyimpannya akan dijerat hukum sebab tidak memiliki izin membuat atau menyimpan senjata api dan bahan peledak," kata Huwae lagi.

Bentrokan antarwarga Airmata Cina-Lorong Kolonel Pieters Urimessing sejak Senin malam dipicu saling ejek dengan petasan lalu berkembang menggunakan mercon ukuran besar jenis bola, bom molotov, dan bom rakitan. Akibatnya, lima rumah warga terbakar dan 16 warga luka-luka akibat terkena lemparan batu dan satu di antaranya terkena tembakan di dada kanan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com