Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kawasan Transmigrasi Terancam Kebun Sawit

Kompas.com - 09/12/2011, 04:23 WIB

Sungai Raya, Kompas - Kawasan produksi pangan atau food estate dan transmigrasi di Desa Batu Ampar, Kecamatan Batu Ampar, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, seluas 5.800 hektar, terancam oleh ekspansi perkebunan kelapa sawit. Pengusaha dan sejumlah masyarakat mengklaim, proyek food estate dan transmigrasi itu berada di kawasan izin perkebunan kelapa sawit.

Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan, Kamis (8/12), mengatakan, proyek food estate dan transmigrasi di Dusun Cabang Ruan dan Padu Empat itu sudah disetujui oleh Kementerian Pertanian serta Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi. ”Kawasan itu sudah disetujui oleh pemerintah pusat sebagai kawasan untuk produksi pangan dan transmigrasi dalam rangka ketahanan pangan nasional,” kata Muda.

Di pihak lain, pengusaha perkebunan yang mengantongi izin perkebunan seluas 10.000 hektar mengklaim lahan yang akan dijadikan proyek food estate dan transmigrasi itu ada di wilayah izinnya. Ketua Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Kubu Raya Agus Sudarmansyah mengatakan, proyek itu ditolak oleh masyarakat karena akan merugikan mereka yang sudah menjalin kerja sama dengan perusahaan.

Masyarakat Batu Ampar yang bersedia menjalin kerja sama dengan perusahaan itu berhimpun dalam Koperasi Usaha Karya Bersama. Ketua Koperasi Usaha Karya Bersama Aliansyah mengatakan, sekitar 90 persen keluarga di Desa Batu Ampar yang berjumlah 2.000 keluarga sudah bersedia menjalin kerja sama dengan pengusaha kelapa sawit. ”Keberatan perusahaan kelapa sawit itu tidak berdasar,” tegas Muda.

Di Bengkulu, perusahaan perkebunan kelapa sawit PT Sandabi Indah Lestari (SIL), diduga menggusur lahan garapan warga di lokasi lahan eks Hak Guna Usaha PT Way Sebayur di Desa Lembah Duri, Kecamatan Ketahun, Kabupaten Bengkulu Utara. General Manager PT SIL Hendro Prasetyo menjelaskan, pihaknya terbuka untuk membicarakan masalah ini dengan para penggarap. (AHA/ADH)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com