Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gelombang Tinggi, Nelayan Nekat Melaut

Kompas.com - 07/12/2011, 22:57 WIB
Siwi Yunita Cahyaningrum

Penulis

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Gelombang tinggi dan cuaca buruk mulai melanda perairan di selat Bali dan Samudera Indonesia. Namun ratusan nelayan berperahu tradisional di Muncar, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, tetap nekat melaut karena tergoda hasil tangkapan yang melimpah.

Gelombang tinggi menurut para nelayan sudah terjadi tiga hari terakhir. Di Samudera Indonesia, ketinggian gelombang bahkan mencapai dua meter. Arus laut pun menjadi kencang di Selat Bali.

"Kalau tidak hati-hati, bisa karam," kata Nurhadi (23) nelayan kapal slereg dari Muncar, Rabu (7/12/2011).

Kantor Meteorologi dan Geofisika Banyuwangi, sebelumnya memprediksi pertengahan Desember ini sebagai awal musim hujan. Potensi angin dan hujan menjadi lebih besar, dibandingkan sebelumnya apalagi beberapa waktu lalu ada pengaruh angin siklon di Australia.

Petugas pengamat cuaca, Anjar Triyono Hadi, mengatakan, nelayan tradisional perlu berhati-hati dengan kondisi laut saat ini, karena cuaca buruk bisa terjadi sewaktu-waktu.

Sumito (46), nelayan lain di Pantai Muncar membenarkan bahwa cuaca tak bisa ditebak. Hanya selang 1-2 jam, cuaca cerah bisa berubah menjadi buruk, dengan datangnya angin kencang dan gelombang tinggi.

Nelayan-nelayan yang telanjur ada di laut, mau tak mau harus berani menanggung risiko rusak terempas gelombang jika ingin melaut pada saat-saat seperti ini. Mereka nekat melaut, karena saat ini ikan-ikan mulai muncul di Selat Bali dan sekitarnya setelah dua tahun menghilang.

Sekali melaut mereka mampu membawa pulang ikan 20 ton untuk perahu jenis slereg, atau sekitar 5 kuintal untuk perahu kecil. Jumlah itu sangat besar, karena sebelumnya mereka sering pulang dengan tangan hampa.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com