Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penutupan Bandara Sultan Babullah Diperpanjang

Kompas.com - 07/12/2011, 08:02 WIB
Aswin Rizal Harahap

Penulis

TERNATE, KOMPAS.com- Kementerian Perhubungan RI melalui suratnya kepada para pemangku kepentingan penerbangan (Notice to Airman/Notam) memutuskan untuk memperpanjang masa penutupan Bandara Sultan Babullah Ternate hingga tiga hari ke depan. Dengan demikian, bandara yang merupakan pintu gerbang udara masuk ke Maluku Utara itu masih akan ditutup hingga Jumat (9/12/2011).

Petugas Briefing Office Bandara Sultan Babullah, Burhanuddin, Rabu pagi ini, mengatakan, debu vulkanik yang terus keluar dari kawah Gunung Gamalama mengganggu jarak pandang di ujung landasan bandara.  

"Kondisinya belum memungkinkan. Debu vulkanik yang semakin tebal mulai beterbangan di sekitar landasan," katanya.

Seperti diberitakan, awalnya Bandara Sultan Babullah akan mulai dibuka pagi ini. Namun karena debu vulkanik makin tebal keluar dari letusan Gunung Gamalama, maka Bandara belum bisa didarati.

Debu vulkanik saat ini mulai menyelimuti landasan bandara. Arah angin yang kemarin bertiup tenggara kini berbelok ke utara. Hal itu menyebabkan debu tak hanya terkonsentrasi di bagian ujung landasan, tetapi juga di sepanjang landasan.

Selain mengganggu jarak pandang, debu vulkanik juga bisa mengganggu kinerja mesin pesawat, khususnya tipe Boeing, yang memiliki baling-baling di bagian dalam. Sama dengan kemarin, empat jadwal penerbangan Express Air ke kepulauan di sekitar Maluku Utara, seperti Buli, Sanana, dan Labuha, serta Ambon, dibatalkan.

Seluruh penumpang akan diberangkatkan setelah band ara kembali beroperasi. Tiga maskapai lain, yakni Sriwijaya Air tujuan Manado, Batavia Air tujuan Jakarta, dan Garuda Indonesia menuju Makassar, juga dibatalkan. Begitu pula dengan empat jadwal kedatangan dari Jakarta, Halmahera Timur, dan Makassar, yang terpaksa dibatalkan.

Suasana Bandara Sultan Babullah sendiri tampak lengang. Para pengelola maskapai penerbangan telah memberitahu penumpang tentang pembatalan tersebut.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com