TERNATE, KOMPAS
Lokasi ketiga daerah itu berada di kaki Gunung Gamalama (1.715 meter di atas permukaan laut) dan dekat dengan Kali Mati yang kini dialiri lahar dingin. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ternate mencatat, sembilan rumah di Tubo rusak diterjang lahar dingin.
Menurut Nuharani (40), pengungsi dari Kelurahan Tubo, lahar dingin telah meluber hingga ke jalan yang berjarak sekitar 500 meter dari kediamannya. Hal itu disebabkan hujan deras yang mengguyur Kota Ternate sepanjang Senin pagi hingga sore hari.
Banjir lahar dingin menyebabkan sembilan rumah di Tubo rusak berat. Menurut Djiko, Lurah Tubo, dinding rumah ambruk tersapu lahar dingin yang meluap dari Kali Mati sekitar pukul 11.00.
Tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut karena warga telah dievakuasi sejak pagi hari. ”Sebelum lahar dingin datang warga telah mengungsi setelah melihat kali tak mampu menampung air hujan yang bercampur dengan debu vulkanik,” katanya.
Berdasarkan catatan Pos Pemantauan Gunung Api Gamalama, di Ternate, semburan abu vulkanik keluar dari Gamalama pada pukul 00.08, Senin dini hari. Abu menyembur hingga ketinggian 2.000 meter. Satu jam sebelumnya, pos pengamatan sudah meningkatkan status gunung itu dari Waspada menjadi Siaga.
Status Siaga merupakan level III dalam isyarat kewaspadaan gunung api aktif. Gunung berapi dinyatakan akan meletus jika statusnya berada di level IV atau Awas.