Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2,6 Juta Warga Kabupaten Bandung Minum Obat Filariasis

Kompas.com - 05/12/2011, 23:15 WIB
Didit Putra Erlangga Rahardjo

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com- Sebanyak 2,6 juta warga Kabupaten Bandung, Senin (5/12/2011), secara serentak mengonsumsi obat antifilariasis sebagai bagian dari pengobatan massal untuk penghapusan penyakit kaki gajah di daerah tersebut. Kegiatan ini sudah memasuki tahun ke tiga dari target lima tahun.

Menurut data Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung, penerima obat antifilariasis berjumlah 2,6 juta dari total populasi 3,2 juta. Pasalnya, penerima obat harus berusia 1-65 tahun.

"Ada pemberian yang masih harus ditunda seperti warga yang masih berusia di bawah 1 tahun maupun di atas 65 tahun," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung, Achmad Kustijadi.

Pemberian obat secara serentak tahun ini dipusatkan di Baleendah, sebuah kecamatan yang terletak di tengah Kabupaten Bandung dan berada di sebelah selatan dari Kota Bandung. Pemberian obat ini juga didampingi oleh 250 tenaga kesehatan dari empat fakultas kedokteran dari Universitas Padjadjaran, Universitas Maranatha, Universitas Jenderal Achmad Yani, dan Universitas Islam Bandung.

Kustijadi menuturkan bahwa screening kesehatan dilakukan untuk menghindari efek minum obat. Reaksi yang lazim ditemui usai meminum obat adalah mual dan diare karena cacing filaria yang mati sedang dikeluarkan tubuh. Dia mengharapkan kejadian tahun pertama bisa dihindari yakni ratusan orang yang diperiksa karena gangguan pencernaan di Majalaya.

Setiap penerima obat antifilariasis akan mendapatkan diethylcarbamazine (DEC), albendazole, dan parasetamol. DEC dan albendazole adalah obat untuk mematikan cacing filaria, sementara parasetamol mengatasi gejala simptomatis akibat meminum obat yakni demam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com