Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban: Pusar Saya Sering Disodomi

Kompas.com - 05/12/2011, 21:35 WIB
Pingkan E Dundu

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com — Sering dipaksa melakukan hubungan sesama jenis dengan cara tak wajar, Sb (23) akhirnya nekat membunuh pasangannya, Aris Nuryanto (36). Dia membacok kepala bagian belakang berkali-kali sehingga Aris tewas.

Sb sendiri tidak segera pergi meninggalkan rumah Aris di Perum Permata Sepatan, Kelurahan Sepatan, Kecamatan Sepatan, Kabupaten Tangerang, Banten. Ia shock dan terkulai di samping jenazah Aris, sampai diamankan warga.

"Masak dia (Aris) sering sodomi saya di bagian pusar. Makanya saya dendam," kata Sb kepada wartawan di Kepolisian Sektor Sepatan, Kabupaten Tangerang, Senin (5/12/2011).

Pembunuhan itu terjadi pada Senin sekitar pukul 03.30. Saat itu, Sb habis melayani Aris di rumahnya. "Saya ditelepon diminta datang ke rumahnya. Sewaktu tiba di rumahnya, saya diminta melayaninya. Saya enggak mau. Tapi dipaksa. Kalau tidak mau saya akan dipukul," ungkap Sb.

Sehabis melakukan hubungan abnormal itu, Sb langsung mengambil sebilah celurit di dapur, sementara Aris dalam posisi tengkurap di ranjang. Tanpa pikir panjang, Sb membacok bagian belakang kepala Aris beberapa kali.

Setelah korban tak berdaya, Sb langsung terkulai di pojok ruang kamar. Ia tak melarikan diri karena shock atas apa yang terjadi pada pasangannya, yang sudah berjalan dua bulan terakhir.

Sejauh pengamatan Kompas, pusar Sb terlihat berbeda dengan pusar pada umumnya. Bagian pusar itu menyembul berwarna kemerahan dengan lubang menganga. Saat ditanya, Sb mengaku pusarnya perih.

Kepala Kepolisian Sepatan Ajun Komisaris Sunaryo bingung dengan perilaku korban kepada Sobirin. "Selama 30 tahun saya jadi polisi, baru kali ini mendapat kasus sodomi lewat pusar," ujar Sunaryo.

Setelah memintai keterangan dari sejumlah saksi, Sunaryo menjelaskan, kasus itu diketahui warga sekitar kediaman korban. Warga mendengar korban berteriak beberapa kali,  kemudian mereka berdatangan ke rumah Aris.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com