Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pencuri Emas Punya Ilmu "Menghilang" Setelah Semadi

Kompas.com - 01/12/2011, 18:06 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sudah sembilan kali, Rosiadi alias Adi (34), keluar masuk penjara. Masalahnya selalu sama, Adi ketahuan merampok toko emas di sejumlah tempat.

Meskipun demikian, pria asal Bogor, Jawa Barat, ini tidak jera juga. Kilauan emas selalu membuat Adi tergiur untuk terus mengulangi perbuatannya. Selain itu, Adi juga percaya dirinya memiliki suatu kekebalan yang membuatnya "tak terlihat" oleh aparat keamanan saat melakukan aksi perampokan.

Usut punya usut, Adi rupanya percaya klenik. Ia selalu melakukan ritual tertentu sebelum merampok toko emas bersama kelompoknya. Adi bahkan memiliki sebuah ruangan khusus di rumahnya untuk ritual gaib itu.

"Di ruangannya itu ada sesajen, keris, dan kain-kain kafan untuk mayat," ungkap Kasubdit Resmob Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Herry Heriawan, Kamis (1/12/2011) di Mapolda Metro Jaya.

Sehari sebelum beraksi, kata Herry, Adi biasanya mengunci diri dan bersemadi di dalam rumah yang dia tinggali sendiri di kawasan Cimanggu, Bogor, itu. "Dia percaya dengan melakukan semadi, dia tidak akan terlihat petugas keamanan," kata Herry.

Konon, katanya, petugas keamanan yang memergoki Adi berkeliaran di toko emas pada dini hari atau menjelang subuh biasanya tidak akan curiga. Hal ini karena petugas keamanan itu seakan melihat sosok pemilik toko, bukannya sosok sang pencuri.

"Teman-temannya juga akan tunduk sama dia. Kalau minta dibukakan pintu, teman-temannya pasti ngebukain," tutur Herry.

Ritual lain yang dilakukan Adi adalah dengan berpuasa "mutih" alias hanya mengonsumsi nasi putih. Ritual puasa ini dilakukannya selama 100 hari penuh. "Katanya supaya kekuatannya bertambah," pungkas Herry.

Adi juga memiliki banyak istri dan anak. Namun, ia lebih memilih hidup sendiri di rumahnya yang bernuansa mistis. Ia pun tak memiliki pekerjaan tetap. Ia membiayai hidupnya hanya dengan merampok toko emas.

Sejak bulan Maret 2011, Adi mulai kembali melancarkan aksi perampokan toko emas dan toko-toko lain. Sebanyak delapan tempat menjadi sasaran merampok bersama Yopi, Dede, Iwan, dan Ibrahim. Delapan tempat itu, yakni TIM'S Travel Ruko French Walk Kelapa Gading, Ruko ITC Mangga Dua, toko ponsel Narwastu di Grand Cakung, Toko Mas Pasar Bekasi, Toko Mas Pasar Klender, Toko Mas Pasar Kranji di Bekasi, Toko Mas Pasar Serang di Pandeglang, dan Toko Jaket Bogor.

Dari tempat-tempat itu, kelompok ini diperkirakan memperoleh keuntungan sampai Rp 6 miliar. Namun, naas, pada saat aksi terakhir di Toko Mas Mulia Sunter, Pasar PD Jaya Sunter, Tanjung Priok, tanggal 16 November 2011, aksi kelompok ini terbongkar.

Pada tanggal 28-29 November 2011, lima perampok sindikat ini berhasil diringkus aparat Polda Metro Jaya di Bekasi dan Bogor. Polisi juga berhasil mengamankan dua penadah yang menjual lagi hasil kejahatan kelompok ini. Sementara itu, dua pelaku lain masih dalam buruan polisi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com