SAMARINDA, KOMPAS.com — Tim SAR gabungan sejak Selasa (29/11/2011) dini hari kembali menemukan lima jasad korban dari reruntuhan jembatan Kutai Kartanegara. Mulanya, pukul 00.20, tim SAR menemukan jasad laki-laki berada 100 meter dari jembatan. Kemudian berselang 10 menit, tim SAR kembali lagi menemukan jasad laki-laki di lokasi yang sama.
Dalam kondisi gelap malam itu, tim SAR yang terus bersiaga kembali lagi menemukan jasad perempuan pada pukul 01.05. Jasad itu berada 200 meter dari jembatan. Semua jasad itu langsung dievakuasi ke Rumah Sakit AM Parekesit, Tenggarong.
Kasubsi Operasi Kantor SAR Balikpapan Abram S Kolimon menjelaskan, hingga Selasa (29/11/2011) pagi, telah ada lima jasad, termasuk ketika tim TNI AL menemukan satu jasad laki-laki lagi pada pukul 07.00 di Desa Jembayan. "Kondisi jasad lebih rusak daripada jasad yang ditemukan sebelumnya. Jasad yang ditemukan lebih bengkak," katanya.
Dengan penemuan lima jasad yang mengapung di Sungai Mahakam hingga pagi ini, total jumlah jasad korban jembatan runtuh mencapai 18 orang. Jasad itu lalu diidentifikasi Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Kalimantan Timur. Sebanyak 13 jasad telah diidentifikasi dan beberapa telah diambil keluarga korban untuk dimakamkan.
Berikut identitas 13 jasad korban:
1. M Fariuz, laki-laki (22 tahun), Jalan Danau Aji Tenggarong.
2. Agus, laki-laki (25 tahun), Gang Wakab Tenggarong.
3. Alisyah, perempuan (6 bulan), Kecamatan Loa Kulu, Tenggarong.
4. Fadlan, laki-laki (17 tahun), Desa Jongkang, Tenggarong Seberang.
5. Iskandar alias Kondoy, laki-laki (35 tahun), Kelurahan Timbau, Tenggarong.
6. Samsul, laki-laki (24 tahun), Tenggarong Seberang.
7. Supriyadi, laki-laki (31 tahun), MT Haryono, Kecamatan Loa Kulu, Tenggarong.
8. Huzairi, laki-laki (40 tahun), Perumahan Puri Sungai Kapih, Samarinda.
9. Erli Erlianah, perempuan (39 tahun), Jalan Seluang Tenggarong.
10. Alisha, perempuan (9 tahun), Jalan Jenderal Ahmad Yani, Loa Kulu.
11. Rusmini, perempuan (30 tahun), Loa Kulu.
12. Robiansyah, laki-laki, Teluk Dalam.
13. Aldi, laki-laki (12 tahun), Loa Kulu.