Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemilu Mesir Berlangsung Aman

Kompas.com - 28/11/2011, 23:28 WIB

KAIRO, KOMPAS.com Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Mesir, Abdel Moiz Ibrahim, mengaku terkejut atas amannya pelaksanaan pemilihan umum hari pertama, Senin (28/11/2011), yang sebelumnya dikhawatirkan akan terjadi kerusuhan.

"Saya terkejut, sejauh ini pemilu berjalan aman. Tidak ada masalah dengan keamanan," kata Ibrahim dalam konferensi pers pertama di Kairo, Senin petang waktu setempat atau Senin malam WIB. Ia mengungkapkan bahwa meskipun di beberapa tempat pemungutan suara (TPS) terjadi keterlambatan pelaksanaannya, itu bukan disebabkan oleh masalah keamanan, melainkan karena tim pengawas dari para hakim yang terlambat datang.

Ikhwanul Muslimin, kekuatan utama politik Mesir yang menggerakkan revolusi penumbangan rezim Presiden Hosni Mubarak pada Februari, menyampaikan keyakinannya bahwa pemilu akan berlangsung aman dan tertib hingga rampung pada Januari mendatang. Pemilu anggota parlemen hari pertama tersebut dimulai pada pukul 08.00 waktu setempat atau 13.00 WIB, dan ditutup pada pukul 19.00.

Antusiasme warga untuk menggunakan hak pilih mereka dan lancar serta amannya pelaksanaan pemilu juga membuat para pengamat tercengang. "Suasana kondusif pemilu ini sungguh di luar dugaan," kata pengulas politik, Prof Mahmoud Abul Shafi, kepada kantor berita Antara, di tempat pemungutan suara di Attaba, pusat kota Kairo.

Pernyataan senada diutarakan Moustafa Abdullah, seorang mahasiswa Universitas Al Azhar di TPS Rab’ah Adawiyah, Kairo Timur. "Saya kira umumnya rakyat Mesir menganggap pemilu ini penting untuk menentukan masa depan bangsa. Atas dasar itu, kami berbondong-bondong menggunakan hak pilih." Ia menambahkan, "Ini merupakan pemilu paling jujur dalam sejarah Mesir modern."

Sepajang dua pekan menjelang pemilu anggota parlemen itu, Mesir dilanda aksi protes hebat di Alun-alun Tahrir, pusat kota Kairo, dan sejumlah provinsi lain yang menyebabkan 41 orang tewas akibat bentrokan dengan aparat keamanan. Pemrotes antipemerintah guna menuntut Ketua Dewan Tertinggi Militer, Marsekal Mohamed Hussein Tantawi, menyerahkan kekuasaan kepada sipil dan menolak pemilu tersebut.

Akibat kerusuhan tersebut, beberapa kalangan menyarankan untuk penundaan pemilu hingga kondusif stabilitas keamanan. Namun, Dewan Militer dan Komisi Pemilu menolak keras penundaan. Dewan Militer bahkan mengerahkan tentara untuk membantu polisi mengamankan jalannya pemilu. Hampir semua pintu masuk tempat pemungutan suara dijaga oleh tentara, sedangkan polisi mengamankan di bagian luar.

Sejak pukul 08.00 warga tertib antre di TPS untuk menggunakan hak pilih mereka, seperti tampak di distrik Rab’ah Adawiyah di Kairo timur, Attaba di pusat kota Kairo, Sayidah Zenab, Muqattam, Darrasah, dan Abbasia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com