Jakarta, Kompas
Hal itu dikatakan Direktur Utama PT Semen Gresik Tbk Dwi Soetjipto, Rabu (23/11), di Jakarta.
”Akan ada tekanan terhadap kinerja, khususnya biaya produksi dan persaingan harga. Tapi kita optimistis tetap tumbuh,” kata Dwi.
Semen Gresik membukukan kenaikan laba bersih Rp 2,76 triliun per 30 September atau tumbuh 9,48 persen dari posisi sama tahun lalu Rp 2,52 triliun. Per tanggal itu, laba bersih per saham dasar naik 9,41 persen menjadi Rp 465 per saham.
Dwi menyatakan, perseroan menyiapkan dana sebesar Rp 5 triliun sebagai belanja modal tahun depan. Dana itu disiapkan untuk mengakuisisi tambang batubara dan ekspansi pembangunan pabrik.
”Sekitar 40 persen dari dana itu berasal dari kas internal. Sisanya bisa diperoleh dari konsorsium perbankan,” kata Dwi.
Dwi mengaku masih mencari lahan tambang batubara. Tidak disebutkan spesifikasi berapa cadangan yang dibutuhkan perseroan. Namun, rencana itu diharapkan sejalan dengan proses peletakan fondasi pabrik baru pada 2012. Semen Gresik membangun pabrik baru di Sumatera Barat yang berkapasitas 3 juta ton pada tahun depan. Adapun lokasi satu pabrik lain di Sumatera belum diungkapkan ke publik.