SURABAYA, KOMPAS.com- Satu dari 23 ekor kijang atau Nuntiacus muntjak koleki Kebun Binatang Kota Surabaya, Jumat (18/11/2011) dilaporkan mati. Kemungkinan hewan itu mati akibat perut kembung, karena pada tubuh kijang tak ditemukan luka.
Menurut Humas Kebun Binatang Surabaya (KBS), Athan Warsito, di Surabaya, kijang itu ditemukan mati di kandangnya pada Jumat pukul 06.30 WIB. Berdasarkan laporan penjaga hewan, kondisi perut kijang terlihat kembung dan agak membesar. "Saat itu juga kijang itu langsung dievakuasi," ujarnya.
Athan menjelaskan, tim dokter hewan KBS kini sedang melakukan penelitian terhadap kondisi fisik kijang untuk mengetahui lebih jelas penyebab kematian hewan yang baru berumur satu tahun itu.
Soal ada kemungkinan kematian karena hujan deras yang mengguyur Kota Surabaya, termasuk di kawasan KBS, pada Kamis kemarin, Athan belum berani memberikan jawaban. "Tunggu hasil otopsi saja," katanya.
Kematian hewan koleksi KBS terus berlanjut. Sebelumnya pada 8 November seekor komodo mati di kandangnya. Kasus lain Beno (14), si beruang hitam, berdasarkan diagnosa tim dokter satwa KBS sedang terserang tumor kulit, dan kondisinya sangat memprihatinkan.
Beruang hitam itu satu dari dua ekor pemberian Quebec Jordan Zoo Canada pada 1997 untuk menambah kolkesi KBS. Seekor lagi bernama Elisa mati pada 2010 karena menderia pneumonia akut. Kini Beno juga sedang sakit tumor kulit.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.