Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa Papua Bisa Saja Minta Suaka...

Kompas.com - 14/11/2011, 07:52 WIB
Khaerudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Seiring memburuknya situasi keamanan di Papua pascapembubaran Kongres Rakyat Papua di Jayapura dan berlarutnya aksi mogok buruh PT Freeport Indonesia, tindakan aparat keamanan dinilai berlebihan. Penggeledahan sejumlah asrama mahasiswa asal Papua di Jakarta dan Bali salah satunya.

Mahasiswa Papua pun merasa tindakan tersebut tak hanya bisa memicu kemarahan, tetapi juga menimbulkan keinginan untuk meminta suaka politik ke luar negeri.

Menurut Dorus Wakum dari Komunitas Masyarakat Adat Papua Anti Korupsi, penggeledahan terhadap asrama mahasiswa asal Papua tanpa ada alasan yang jelas, apalagi disertai dengan kekerasan, membuat mahasiswa asal Papua berpikir pemerintah mendiskriminasikan mereka. Tak hanya itu, lanjut Dorus, mahasiswa asal Papua yang tengah belajar di luar Papua jadi merasa tak aman karena merasa terintimidasi dengan penggeledahan itu.

"Kami bisa meminta suaka politik ke luar negeri. Kalau aparat keamanan tak menghentikan tindakan-tindakan yang intimidatif dan meneror kami seperti penggeledahan, kami siap kumpulkan mahasiswa asal Papua untuk meminta suaka politik," kata Dorus di Jakarta, Minggu (13/11/2011).

Jika sampai mahasiswa asal Papua meminta suaka politik beramai-ramai, persoalan Papua akan terinternasionalisasi. Dorus mengatakan, mahasiswa asal Papua yang tengah belajar di sejumlah daerah bisa merasa tak lagi menjadi bagian dari bangsa Indonesia jika diperlakukan sewenang-wenang.

"Kami menyesal, sebagai anak bangsa Indonesia, tindakan diskriminatif dan teror seperti penggeledahan ini membuat kami merasa diperlakukan tidak seperti warga negara Indonesia lainnya," kata Dorus.

Oktovianus Pogau dari Komite Nasional Papua Barat mengatakan, isu penggeledahan asrama mahasiswa asal Papua telah menyebar ke berbagai mahasiswa asal Papua di Jawa dan Bali. "Mereka kini takut karena penggeledahan sudah dilakukan di Jakarta dan Bali. Banyak orangtua yang meminta anaknya pulang," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

Nasional
Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

Nasional
Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara Ditembak Mati

Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara Ditembak Mati

Nasional
Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

Nasional
Panji Gumilang Gugat Status Tersangka TPPU, Sebut Polisi Tak Penuhi 2 Alat Bukti

Panji Gumilang Gugat Status Tersangka TPPU, Sebut Polisi Tak Penuhi 2 Alat Bukti

Nasional
Sidang Administrasi Selesai, PTUN Minta PDI-P Perbaiki Gugatan terhadap KPU

Sidang Administrasi Selesai, PTUN Minta PDI-P Perbaiki Gugatan terhadap KPU

Nasional
Bamsoet Apresiasi Sikap Koalisi Perubahan Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Bamsoet Apresiasi Sikap Koalisi Perubahan Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Nasional
PDI-P Harap PTUN Tidak Biarkan Pelanggaran Hukum yang Diduga Dilakukan KPU

PDI-P Harap PTUN Tidak Biarkan Pelanggaran Hukum yang Diduga Dilakukan KPU

Nasional
KPK Sebut SPDP Kasus Korupsi di PDAM Boyolali Hoaks

KPK Sebut SPDP Kasus Korupsi di PDAM Boyolali Hoaks

Nasional
Kompolnas Dorong Motif Bunuh Diri Brigadir RAT Tetap Diusut, Meski Penyelidikan Kasus Dihentikan

Kompolnas Dorong Motif Bunuh Diri Brigadir RAT Tetap Diusut, Meski Penyelidikan Kasus Dihentikan

Nasional
Airin Hadir di Taaruf Muhaimin Bersama Calon Kepala Daerah

Airin Hadir di Taaruf Muhaimin Bersama Calon Kepala Daerah

Nasional
Sentil KPU, Hakim MK Arief Hidayat: Sudah Hadir Ya Setelah Viral saya Marahi

Sentil KPU, Hakim MK Arief Hidayat: Sudah Hadir Ya Setelah Viral saya Marahi

Nasional
MPR Akan Temui Prabowo-Gibran Bicara Masalah Kebangsaan

MPR Akan Temui Prabowo-Gibran Bicara Masalah Kebangsaan

Nasional
Hakim Fahzal Hendri Pimpin Sidang Dugaan Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh

Hakim Fahzal Hendri Pimpin Sidang Dugaan Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh

Nasional
Hakim MK Saldi Isra Sindir Pemohon Gugatan Pileg Tidak Hadir: Kita Nyanyi Gugur Bunga

Hakim MK Saldi Isra Sindir Pemohon Gugatan Pileg Tidak Hadir: Kita Nyanyi Gugur Bunga

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com