Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perkebunan Belawan Kewalahan Pasok ke Eropa

Kompas.com - 10/11/2011, 23:27 WIB
Siwi Yunita Cahyaningrum

Penulis

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Perkebunan kopi belawan di Bondowoso, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, kewalahan memenuhi permintaan kopi jenis java arabica ke Eropa. Permintaan pasar biasanya dua kali lipat lebih tinggi, dibandingkan dengan jumlah produksi kopi perkebunan.

Sugeng Siswanto, asisten teknik dan pengolahan pabrik kopi Belawan Kamis (10/11/2011), mengatakan, permintaan pasar bisa mencapai 50 ton lebih per tahun untuk java arabica berbiji kecil (S).

Jumlah permintaan itu jauh lebih tinggi dari jumlah produksi yang hanya sekitar 21 ton.

Demikian pula untuk kopi berukuran besar dan sedang, jumlah permintaan bisa mencapai dua kali lipat, dibandingkan produksi kopi di perkebunan yang rata-rata hanya 20 ton sekali panen.  

"Rasa kopi ini sangat spesifik dan tergantung selera. Beda ukuran beda rasa. Jadi tak bisa sembarangan. Kadang-kadang produksi kopi belawan banyak yang berbiji besar (X ), tetapi kadang biji kecil (S ) mendominasi. Karena itulah kami kesulitan memenuhi permintaan pasar," kata Sugeng.

Menurut Sugeng, dia juga tidak bisa sembarangan mengambil kopi produksi perkebunan lain. Meski perkebunannya sama-sama berada di kaki Gunung Ijen, namun cita rasanya bisa berbeda karena perbedaan ketinggian tanam.

Perkebunan kopi Arabica di Ijen, menurut Sugeng rata-rata berada di ketinggian 800-1000 meter di atas permukaan laut (mdpl). Namun di Belawan, perkebunan kopi bisa mencapai ketinggian 1400 mdpl

Bambang, Wakil Manajer Perkebunan Belawan PTPN XII, mengatakan, selama ini 90 persen kopi produksi Belawan diserap pasar luar negeri, di antaranya Belanda, Jerman, hingga Amerika Serikat.

Kopi ekspor tersebut masuk dalam kualitas A, dengan berbagai ukuran biji. Harga kopi jenis itu saat ini mencapai 8,4 dollar Amerika Serikat per kilogram (kg).

Adapun untuk lokal, biasanya memakai kopi kualitas B dengan harga termurah Rp 20.000 per kg.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com