SURABAYA, KOMPAS.com - Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini berjanji segera mengaudit seluruh satwa di Kebun Binatang Surabaya (KBS) begitu mendapatkan hak mengelola kebun binatang itu.
Diberitakan sebelumnya, seekor komodo koleksi KBS ditemukan mati di kandangnya pada Selasa (8/11/2011). Kematian satwa ini bukanlah yang pertama bagi KBS, karena sebelumnya beberapa satwa penghuni KBS mati.
“Hasil auditnya akan saya laporkan ke seluruh warga Surabaya yang selama ini memanfaatkan KBS sebagai tempat rekreasi dan belajar,” kata Risma.
Risma datang ke KBS bersama Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Coki Manurung. Keduanya sempat dilarang masuk ke ruang karantina KBS, tempat hewan langka itu diotopsi. Mereka tertahan di luar bersama para wartawan sebelum akhirnya diizinkan masuk.
“Seharusnya otopsi dilakukan pihak independen karena komodo binatang dilindungi,” kata Coki. Dia sempat melontarkan kekecewaannya karena pihak KBS tidak langsung melaporkan kematian komodo betina berusia 20 tahun itu ke pihak kepolisian.
"Kalau ada kasus kematian seperti ini harusnya segera melapor pada polisi. Kami justru mendengarnya dari orang luar," ujar Coki.
Pihak KBS sendiri menyatakan belum mengetahui penyebab kematian komodonya itu. Humas KBS, Anthan Warsito, mengatakan, komodo itu sudah menunjukkan gejala penurunan kondisi kesehatan sejak beberapa hari sebelumnya. Salah satunya adalah komodo itu tidak mau makan.
Namun, tim kesehatan KBS tidak mau berspekulai. "Kami tidak mau berspekulasi soal penyebab kematiannya, karena itu kami tetap menginginkan ada otopsi," ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.