Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Hektar Lahan Pertanian di Bantaran Sungai Luk Ulo Rusak

Kompas.com - 08/11/2011, 12:17 WIB
Gregorius Magnus Finesso

Penulis

KEBUMEN, KOMPAS.com - Selain merendam puluhan rumah, ratusan hektar sawah padi dan palawija di bantaran Sungai Luk Ulo, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, juga rusak diterjang banjir dan longsor.

Berdasarkan data yang dihimpun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kebumen hingga Selasa (8/11/2011), banjir di Desa Giritirto Karanggayam mengakibatkan 15 rumah terendam banjir dan rusak ringan.

Banjir dengan ketinggian hingga dua meter yang masih terjadi hingga Minggu petang tersebut juga merendam sejumlah kendaraan. Banjir juga merendam sekolah dasar negeri setempat.

Bahkan di Desa Kedunggong, tanah longsor sempat menutup jalan utama yang menghubungkan Kabupaten Kebumen dengan Kabupaten Wonosobo. Alat berat yang dikerahkan, Senin, telah memindahkan sepenuhnya longsoran sepanjang lima meter yang menutupi ruas jalan tersebut.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kebumen Muhyidin, menambahkan, banjir bandang akibat meluapnya Sungai Luk Ulo juga mengakibatkan 15 rumah warga di Desa Banioro, Kecamatan Karangsambung terendam air dengan ketinggian sekitar satu meter.

"Yang mengkhawatirkan, runtuhnya tebing sepanjang 300 meter di tepi Sungai Luk Ulo dan luapan air telah merusak ratusan hektar lahan pertanian di bantaran sungai. Jadi, angka kerugian dipastikan akan terus bertambah," terangnya.

Camat Karangsambung Heri Nugroho mengatakan, setidaknya sekitar 125 hektar lahan jagung dan padi rusak akibat terendam endapan lumpur sungai Luk Ulo. Padahal, sebagian besar lahan palawija hanya tinggal menunggu panen.

Sukimin (40), petani jagung Desa Widoro, Kecamatan Karangsambung mengatakan, lahan jagung seluas 900 meter persegi miliknya di tepi Sungai Luk Ulo roboh dan rusak akibat terendam lumpur selama dua hari. "Hampir semua sawah di sepanjang sungai di desa ini rusak. Mau bagaimana lagi, kerugian saya sekitar Rp 15 juta," ujarnya.

Sementara itu, kerugian besar juga menimpa para petani yang telah mengolah sawah untuk ditanami padi. Akibat banjir dan longsor, persemaian benih padi yang telah mereka siapkan untuk memulai musim tanam hujan 2011/2012 juga rusak.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com