Tanjung Enim, Kompas -
Tanjakan Simpang Meo terletak sekitar 67 kilometer dari Baturaja. Baturaja yang merupakan ibu kota Kabupaten Lampung Utara, Provinsi Lampung, merupakan awal dari etape kelima JSJP, yang kemudian berlanjut ke Tanjung Enim. Etape ini berakhir Senin (7/11).
Saat melintas di tanjakan
”Baru kali ini kami juga ikut kerja keras karena harus bolak-balik untuk mendorong para peserta yang sudah kesulitan,” tutur Yedi Saputra dari HTCI Jakarta.
Yedi menambahkan, rekan-rekannya dari HTCI Lampung dan Baturaja juga baru kali ini melakukan hal tersebut. ”Biasanya hal ini kami lakukan saat latihan persiapan di Jakarta,” ungkapnya.
Melihat banyak rekannya yang harus didorong baik oleh marshal maupun motor pengawal, salah seorang peserta dari Kopassus, Letda Inf Nengah Tamat, berujar, ”Saya salut sama teman-teman yang nggak mau didorong.”
Dalam menyelesaikan etape kelima dari Baturaja sampai Tanjung Enim yang menempuh jarak 110 kilometer, peserta juga mampir di Desa Matas, Kecamatan Tanjung Agung, Kabupaten Muara Enim, untuk makan siang.
Pada kesempatan tersebut, harian Kompas juga menggelar pengobatan massal serta menyerahkan buku sebanyak 1.000 judul.
Ketika mencapai Kantor Pusat PT Bukit Asam di Tanjung Enim sekitar pukul 14.32 WIB, ke-52 peserta disambut meriah oleh staf PT Bukit Asam.
Direktur Niaga PT Bukit Asam Tiendas Mangeka juga menyampaikan bahwa mereka telah menyiapkan empat unit bus untuk mengantar peserta melihat pertambangan Bukit Asam.
Malam harinya, pada acara ramah tamah, baik PT Bukit Asam, harian Kompas, maupun panitia Kompas Jelajah Sepeda Jakarta-Palembang saling bertukar cendera mata.
Selasa (8/11) ini, ke-52 peserta kembali akan melanjutkan Kompas JSJP etape keenam yang harus ditempuh mulai Tanjung Enim menuju Prabumulih