Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Batas Hutan dan Lahan Masyarakat Tidak Jelas

Kompas.com - 04/11/2011, 18:29 WIB
Irma Tambunan

Penulis

JAMBI, KOMPAS.com -- Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam Provinsi Jambi Tri Siswo mengatakan, maraknya perambahan liar di Jambi disebabkan tidak ada batas-batas yang jelas antara hutan dan lahan masyarakat. Pihaknya juga mendapati perambahan berlangsung dalam kawasan taman nasional, jauh sebelum kawasan ditetapkan.

"Ini menjadi kelemahan kita, sehingga perambahan marak," ujar Tri, dalam Diskusi Penanganan Perambahan Hutan di Provinsi Jambi, Jumat (4/11/2011).

Ia mengatakan, kelemahan lain pada penanganan perambahan liar adalah luas lahan tidak sebanding dengan personel pengamanan hutan. Petugas sering kali kewalahan menangani perambahan yang berlangsung masif di mana-mana.

Terkait perambahan dengan cara membakar lahan dan hutan, pihaknya mendata telah melakukan pemadaman sepanjang tahun ini pada luas 853 hektar, dari 1.934 hektar areal yang dibakar. Sebanyak 76 persen kawasan yang terbakar berada di kawasan perkebunan masyarakat dan swasta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com