Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melacak Jejak di Kaki Kelud Abad IX

Kompas.com - 04/11/2011, 08:11 WIB

KEDIRI, KOMPAS.com — Hujan deras menyambut hari pertama perjalanan Ekspedisi Cincin Api Kompas di Kediri, Jawa Timur. Perjalanan tetap dilakukan dengan membagi menjadi dua tim. Tim pertama, jurnalis Kompas bersama antropolog dari Malang, Dwi Cahyono, melacak jejak arkeologi yaitu sejumlah prasasti di antaranya Prasasti Batu Tulis dan Pradah di Desa Siman, Kecamatan Kepung, tidak jauh dari Gunung Kelud.

Di desa setempat, tim pertama juga mengeksplorasi Waduk Siman yang sudah ada sejak Abad ke-9. "Pada masa Mpu Bhrada, waduk membuktikan sistem pengairan waktu itu sudah maju dan juga menjadi saluran untuk pembuangan lahar Gunung Kelud dengan dibikinnya sudetan," ujar Dwi Cahyono.

Tim kedua, jurnalis Kompas bersama Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Surono, bergerak menuju Gunung Kelud. Meskipun tim sempat disambut hujan deras, pengamatan perubahan kawasan kubah lava gunung tetap bisa dilakukan.

Pagi ini, tim bersama Surono melanjutkan eksplorasi di sekitar Gunung Kelud dengan tetap membagi menjadi dua tim. Tim pertama kembali ke Kecamatan Kepung untuk mendokumentasikan prasasti dan kembali menggali sejarah Kediri dalam kaitannya dengan Gunung Kelud dengan tokoh atau pendeta Hindu di Desa Siman.

Sementara tim kedua kembali ke Gunung Kelud untuk mendokumentasikan keberadaan cekdam yang banyak dibangun di gunung itu. Tim ini memfokuskan pada aspek mitigasi yang diketahui juga telah ada sejak lama.

"Selama satu hari penuh kita akan menuntaskan kawasan Gunung Kelud. Besok (Sabtu) seluruh anggota tim bergerak ke Banyuwangi untuk menuju Kawah Ijen," kata Ahmad Arif, ketua tim ekspedisi.

Di Jawa Timur, merupakan rute ke enam yang dijelajahi Tim Ekspedisi Cincin Api Kompas. Di provinsi ini, selain meliput aspek sosial budaya serta sejarah, tim juga mengangkat masalah mitigasi dan geologi di gunung-gunung berapi seperti Gunung Kelud, Ijen, Penanggungan, Bromo dan Semeru selama hampir satu bulan.

Ikuti perkembangan Ekpedisi Cincin Api di: www.cincinapi.com atau melalui facebook: ekspedisikompas atau twitter: @ekspedisikompas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com