Sapi Jateng Dijamin Sehat

SEMARANG, KOMPAS.com — Peternak sapi di sejumlah peternakan di Jawa Tengah, terutama di Sragen, Boyolali, Sukoharjo, Rembang, dan Blora, tidak terpengaruh dengan isu penyakit antraks yang disebarkan pedagang di Jawa Timur. Pengiriman sapi asal Jateng masih terus berlangsung ke sejumlah pasar ternak potensial di Jatim menjelang perayaan Idul Adha.

Ketua Komisi B DPRD Jateng Wasiman, Rabu (2/11/2011), mengemukakan, berdasarkan pemantauan ke sejumlah peternak sapi, ternyata mereka tidak merisaukan imbauan Dinas Peternakan Provinsi Jatim yang melarang pasokan sapi asal Jateng.

Peternak sapi di Boyolali, Riyanto, mengatakan, peternak masih bisa mengirim sapi sehat 10-20 ekor dalam seminggu ke Tuban, Madiun, Bojonegoro, Malang, dan Gresik. Hewan sapi itu dipasok untuk memenuhi permintaan pedagang hewan kurban di daerah tersebut.

Pelaksana Harian Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jateng Eko Sutarti mengemukakan, isu antraks adalah kekhawatiran yang berlebihan dalam melindungi hewan sapi milik peternak di dalam provinsi sendiri.

Hal itu disebabkan perdagangan sapi atau hewan ternak lain standar tetap sama antarsemua provinsi, yakni hewan sapi yang dikirim akan dijual ke luar daerah, selalu dilengkapi dengan surat keterangan kesehatan hewan (SKKH). Bila sapi yang dikirim dilengkapi SKKH yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang, tidak ada alasan pihak mana pun menolak kiriman sapi dari luar daerah.