Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendapa Tajug dan Menara Kudus Miring

Kompas.com - 26/10/2011, 04:50 WIB

KUDUS, KOMPAS - Pendapa Tajug dan Menara Kudus di kompleks Masjid, Menara, dan Makam Sunan Kudus, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, saat ini miring. Kemiringan tiang terlihat jelas terutama di tiang penopang pendapa, Selasa (25/10).

Dari pengukuran sementara Yayasan Masjid Menara dan Makam Sunan Kudus, kemiringan tiang Pendapa Tajug sekitar 80 derajat.

Bangunan pendapa itu diperkirakan seusia bangunan Masjid dan Menara Kudus, yaitu dibangun pada 1549 Masehi atau berusia hampir 500 tahun. Pendapa itu mempunyai empat tiang utama (saka guru) dan 12 tiang penyokong. Pendapa Tajug merupakan tempat Sunan Kudus menerima tamu dan menggelar pertemuan dengan masyarakat.

Anggota staf Dokumentasi dan Informasi Yayasan Masjid Menara dan Makam Sunan Kudus, Denny Nurhakim, Selasa, mengatakan, kemiringan pendapa itu diduga karena umur kayu sudah tua dan bagian bawah tiang mulai melapuk. Adapun Menara Kudus yang miring diduga akibat penurunan permukaan tanah di kawasan tersebut.

Yayasan khawatir menara peninggalan bersejarah tersebut roboh. Apalagi kendaraan roda empat hingga saat ini diperbolehkan berlalu lalang di sekitarnya.

Untuk mencegah pendapa semakin miring, yayasan mengatasi dengan mengoleskan air campuran tembakau. Perawatan seperti ini biasa dilakukan untuk rumah kudus dan gebyok (pintu berukir) yang terbuat dari kayu jati.

”Kami belum mempunyai dana untuk kegiatan konservasi pendapa. Dana yang tersedia saat ini masih diprioritaskan untuk konservasi dan renovasi gapura Menara Kudus dan pawestren (tempat shalat khusus perempuan) Masjid Menara Kudus,” kata Nurhakim.

Yayasan Masjid Menara dan Makam Sunan Kudus sudah meminta Pemerintah Kabupaten Kudus dan Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Jawa Tengah meneliti kondisi bangunan- bangunan bersejarah itu.

Ketua Yayasan Masjid Menara dan Makam Sunan Kudus Em Nadjib Hassan mengemukakan, yayasan belum mengukur derajat kemiringan menara. Yayasan mengetahui kemiringan itu dari penurunan salah satu fondasi menara. ”Jika miring, menara bisa roboh mengingat fondasi menara hanya sedalam 1 meter dan berupa tumpukan bata kuno tanpa unsur pelekat dan penguat,” katanya.

Ia mengusulkan agar kawasan sekitar Menara Kudus bebas dari kendaraan bermotor. (HEN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com